Sukses

Waspadai Faktor Risiko yang Berpotensi Sebabkan Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara masih sulit diketahui. Akan tetapi, sejumlah faktor risiko ini berpotensi memicu terjadinya kanker payudara.

Liputan6.com, Jakarta Meninggalnya Renita Surkardi saat berjuang untuk sembuh dari kanker payudara stadium 3B merupakan tanda bahwa perempuan harus waspada terhadap kanker yang satu ini.

Faktor yang menyebabkan kanker payudara pada Renita Sukardi, pemeran Ibu Numara di sinetron Tukang Ojek Pangkalan, disebabkan karena turunan dari keluarga, bedasarkan pernyataan sang suami, Andi Hilmi.

Sampai saat ini penyebab kanker payudara masih sulit diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang berpotensi memicu terjadinya kanker payudara seperti dikutip dari situs National Breast Cancer, Selasa (11/4/2017)

1. Faktor genetik atau keluarga

Artis Hollywood, Angelina Jolie, melakukan masektomi atau operasi pengangkatan payudara pada Mei 2013. Operasi dilakukannya setelah mengetahui bahwa dirinya membawa genetik dari pihak ibu yang terdiagnosis kanker payurdara.

Operasi masektomi yang mengangkat kedua payudaranya merupakan upaya agar terhindar dari kanker payudara.

Faktor gentik menjadi risiko bawaan atau turunan yang juga dapat menyebabkan kanker serviks. Keluarga ternyata perlu untuk melakukan pemeriksaan ketika ibu kandung atau saudara terserang kanker payudara atau kanker serviks.

2. Riwayat Menstruasi dan Menopause

Perempuan yang mengalami menstruasi pertama lebih muda dari usia 12, bedasarkan suatu penelitian, disebutkan berisiko mengidap kanker payudara. Hal ini juga terjadi pada wanita yang mengalami menopause lebih dari umur 55 tahun.

Ketika seorang perempuan mengalami periode menstruasi pada usia muda, hal ini dapat memengaruhi perkembangan payudara serta masa awal kehamilan.

Pada saat seperti itu jaringan pada payudara cenderung lebih overaktif dan sensitif terhadap pengaruh hormon. Interaksi terhadap hormon dalam jangka waktu yang panjang itulah yang berpotensi meningkatkan risiko.

Kemudian, lebih lama perempuan mengalami menstruasi dapat memperlambat menopause. 

3. Hormon esterogen

Hormon esterogen pada wanita terjadi saat pembuahan pada rahim diketahui sebagai periode menstruasi atau tahap pubertas. Jika hormon ini berlebihan dalam tubuh risiko yang terjadi dapat menyebabkan kanker, salah satunya kanker payudara.

Gaya hidup tidak sehat serta obesitas salah juga penyebab berkembangnya hormon semakin besar. Obesitas dapat menyebabkan perempuan mengalami menstruasi lebih awal juga telat mengalami menopause.

Reporter: Aida Tifany

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini