Sukses

Kenapa Ada Orang yang Banyak Makan tapi Tetap Kurus?

Apakah Anda sering bertanya-tanya kenapa ada seseorang yang banyak makan, tetapi tubuhnya tetap kurus? Ini jawabannya.

 
Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda sering bertanya-tanya kenapa ada orang yang banyak makan, tetapi tubuhnya tetap kurus? Di sisi lain, ada orang yang sulit untuk menurunkan berat badan sehingga berusaha sekuat mungkin menahan lapar.
 
Michael Cowley dari Monash University's Obesity and Diabetes Institute mengatakan, kondisi ini ini ternyata berkaitan dengan dengan para nenek moyang manusia. Menurutnya, frekuensi makan tertentu serta rasa lapar berkepanjangan mempengaruhi evolusi tubuh manusia. 
 
"Evolusi ini mempengaruhi seberapa cepat penyimpanan lemak pada tubuh manusia atau seberapa efisien manusia menggunakan lemak saat menggerakkan otot dan menjaga fungsi tubuh," kata Cowley, Melansir ABC, Senin (10/4/2017) . 
 
Evolusi ini juga dapat berpengaruh pada faktor genetik manusia. "Faktor genetik punya pengaruh 60-70 persen terhadap berat tubuh manusia. Sistem reproduksi mengizinkan adanya gabungan dari dua genetik yang menghasilkan penggabungan ulang genetik ataupun membentuk genetik baru."
 
Namun dunia sekarang ini berbeda dengan zaman dulu. Sekarang tidak ada tekanan evolusi yang sampai melibatkan faktor genetik manusia untuk berubah. Akses untuk mendapatkan makanan saat ini juga lebih mudah. 
 
Untuk itulah, Cowley menambahkan bahwa faktor lingkungan saat ini juga mempengaruhi, seperti seberapa banyak kita makan dan melakukan aktivitas fisik dapat berpengaruh 30-40 persen terhadap berat tubuh manusia.
 
"Berat badan kita ditentukan dari faktor genetik dan seberapa banyak kita bergerak serta asupan makanan. Keduanya saling tarik menarik satu sama lain dan melakukan titik penyesuaian terhadap tubuh," imbuhnya. 
 
Orang-orang punya bawaan genetik dengan berat badan berlebih, walaupun sudah berusaha sedikit makan dan berolahraga. Namun menurunkan berat badan dapat menjadi tantangan untuk mereka.
 
Sementara itu, orang-orang yang lebih langsing mereka beruntung karena mereka mempunyai bawaan genetik yang membuat mereka tetap ramping walaupun tidak banyak bergerak.
 
Sebagai tambahan, Cowley juga menyebutkan bahwa faktor genetik juga dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang serta kinerja tubuh untuk menyimpan lemak atau menggunakannya sebagai energi.
 
Namun daripada memikirkan bagaimana cara kurus atau berat badan secara terus menerus, lebih baik memfokuskan diri untuk hidup secara sehat dan melakukan kegiatan olahraga secara rutin.
(Aida Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini