Sukses

Idap Kanker Payudara, Renita Sukardi Wafat Saat Terapi Radiasi

Renita Sukardi, pemeran Ibu Nurmala di Tukang Ojek Pangkalan, meninggal dunia karena kanker payudara saat tengah terapi radiasi.

Liputan6.com, Jakarta Kanker payudara kembali merenggut satu nyawa dari kalangan selebritas. Pemain Tukang Ojek Pangkalan, Renita Sukardi (40), dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 10 April 2017, sekitar pukul 08.19 WIB. Wanita berjilbab ini menghadap sang Khalik saat tengah menjalani perawatan di RSCM.

Renita Sukardi divonis mengidap kanker payudara stadium 3B sejak satu tahun yang lalu. Setelah cukup lama dirawat di rumah sakit, Renita diizinkan pulang, dengan syarat harus rajin kontrol. Ia menurutinya. Sesekali Renita keluar rumah untuk melakukan radiasi di RSCM, Jakarta Pusat.

Kanker Payudara Akhiri Karier Renita Sukardi, Aktris 40 Tahun Pemeran Ibu Nurmala di Tukang Ojek Pangkalan

Namun, setelah berjuang melawan kanker payudara stadium 3B yang sudah merambat ke paru-paru dan tulang, sosok pemeran Ibu Nurmala ini tutup mata untuk selamanya.

Lantas, apa arti kanker payudara stadium 3 yang diidap Renita Sukardi? Benarkah orang dengan kanker payudara yang sudah masuk stadium 3 dan 4 kecil sekali kemungkinan untuk bertahan hidup?

Situs National Breast Cancer menjelaskan, pada tahap ini kanker payudara telah meluas ke luar dari tempat yang semestinya. Sel kanker kemungkinan telah menginvasi kelenjar getah bening di dekatnya dan otot, tapi belum menyebar ke organ-organ yang letaknya lebih jauh.

Namun, banyak pilihan pengobatan yang efektif untuk pasien kanker payudara stadium 3.

Tahap ini terbagi menjadi tiga kelompok, kanker payudara stadium 3A, 3B, dan 3C. Perbedaan ditentukan oleh ukuran tumor dan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan jaringan sekitarnya.

Renita Sukardi Sudah Sampai di Tahap Terapi Radiasi untuk Pasien Kanker Payudara. Namun, Tuhan Berkehendak Lain. Renita Menghembuskan Napas Terakhir pada Senin, 10 April 2017, sekitar pukul 08:19 WIB

Seorang pasien kanker payudara disebut sudah berada di stadium 3A bila ukuran tumor lebih dari 5 cm dan telah menyebar pada 1-3 kelenjar getah bening.

Stadium 3B, seperti Renita Sukardi, itu berarti sel kanker telah menyebar tidak hanya pada kelenjar getah bening di sekitar atau di bawah ketiak, tapi sudah merambat pada jaringan kulit, dan otot dada sekitar payudara.

Sedangkan stadium 3C, tumor telah menyebar pada 10 kelenjar getah bening.

Dr Devina Nova Estikaratri dari Klik Dokter, mengatakan, untuk menentukan stadium kanker payudara perlu dilakukan beragam pemeriksaan. Untuk mengetahui derajat keparahan, organ yang terlibat, dan terapi yang nantinya dapat diambil.

"Sistem penentuan stadium kanker payudara yang sering dipakai adalah sistem yang dibuat, dan dipakai oleh American Joint Commitee on Cancer (AJCC) dengan menggunakan sistem TNM," katanya.

"Stadium (kanker payudara) ditentukan berdasarkan besar tumor, kelenjar getah bening yang terlibat, dan penyebarannya ke organ lain (tumor, node, metastasis/TNM).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana rangkaian pengobatan kanker payudara stadium 3?

Pada dasarnya, guna mengatasi kanker payudara dibutuhkan kombinasi pengobatan lebih dari satu jenis. Tidak bisa hanya kemoterapi saja, yang lainnya ditinggalkan. Atau setelah kemoterapi hanya mau terapi radiasi saja, karena mungkin takut menjalani mastektomi.

Kemoterapi memang penting. Dapat dilakukan sebelum dan sesudah tindakan operasi. Kemoterapi pun dapat berupa pil, cairan yang diminum, atau disuntikkan ke pembuluh darah.

Baru setelah itu, dilakukan lumpektomi atau mastektomi. Gunanya lumpektomi untuk mengangkat tumor dan jaringan di sekitar tumor payudara, mastektomi bertugas mengangkat seluruh payudara sekaligus bersama kelenjar getah beningnya.

Setelahnya, dokter biasanya menyarankan pasien untuk terapi radiasi. Renita Sukardi sudah sampai di tahap ini. Kegunaan terapi radiasi adalah menghancurkan sel kanker yang tersisa.

Atau tindakan yang memang diperlukan sebelum rekonstruksi payudara pasien dilakukan.

Baru yang terakhir, dilakukan terapi hormon untuk membantu pasien mencegah tumor dan sel kanker berkembang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini