Sukses

Video Game Bisa Bantu Anak dengan Autisme dan ADHD

Gangguan perilaku anak bisa dikurangi dengan main video game.

Liputan6.com, Boston, Amerika Serikat Setelah bermain video game khusus selama empat minggu, sekelompok anak-anak yang mengalami disfungsi pengolahan sensorik (kesulitan memproses informasi dari indera) dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)--gangguan perilaku--menunjukkan perbaikan. Sepertiga dari mereka tidak lagi memiliki gejala ADHD.

Studi terbaru yang dirilis pada Rabu, 4 April 2017 dalam jurnal ilmiah PLoS ONE ini mengukur efek pelatihan kognitif (kemampuan dan keterampilan) pada 38 anak yang mengalami ADHD.

Hasilnya kemudian dibandingkan dengan 25 anak sehat yang mampu berkembang pada usia (8-11 tahun) dan jenis kelamin yang sama, sesuai laporan dari The Mercury News, Kamis (6/4/2017).

Disfungsi pengolahan sensorik memengaruhi 5 persen dari seluruh anak-anak, menurut American Occupational Therapy Association. Kondisi ini biasanya terjadi pada kelompok anak yang menderita autisme dan ADHD.

 

ADHD memengaruhi sekitar 10 persen anak usia sekolah. Gangguan ini adalah gangguan perilaku yang membuat anak-anak mengalami kesulitan untuk fokus dan bertindak agresif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Video game khusus

Video game khusus

Anak-anak diminta bermain video game menggunakan platform digital, yang disebut Project: EVO. Permainan ini melibatkan visual dan pendengaran.

Untuk menganalisis penelitian, peneliti menggunakan algoritma dalam menilai tingkat kemampuan pemain dan menyesuaikan tingkat kesulitan permainan (dari pemula sampai mahir).

Video game ini menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Akili Interaktif Labs di Boston, Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.