Sukses

Lari vs Jalan Kaki, Mana yang Lebih Sehat?

Anda lebih memilih lari atau jalan kaki?

Liputan6.com, Jakarta Anda lebih memilih olahraga sederhana, lari atau jalan kaki? Risiko berlari memang menyebabkan Anda lebih banyak cedera dibandingkan ketika berjalan. Studi menemukan, pelari memiliki tingkat cedera lebih tinggi daripada pejalan kaki.

Cedera yang berhubungan dengan berlari berupa sindrom tibial stres (peradangan otot tendon). Lebih dari setengah dari orang-orang yang lari mengalami beberapa cedera tersebut, sedangkan pejalan kaki yang cedera hanya berkisar 1 persen.

Namun yang menarik, Anda dapat jalan kaki cukup banyak tanpa henti tanpa meningkatkan risiko cedera. Waktu lima sampai 10 menit per hari untuk jogging sekitar 9,6 km per jam dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular (penyakit jantung) dan penyebab lainnya.

Jogging dapat membuat seseorang bertahan hidup lebih lama daripada orang yang tidak berlari. Penelitian juga menemukan, berjalan kaki membawa manfaat kesehatan.

Anda dapat memperpanjang hidup dan mencegah penyakit dengan hanya cukup berjalan kaki, kata Peter Schnohr, seorang ahli jantung klinis.

"Sebenarnya, yang paling bermanfaat adalah dua sampai tiga hari per minggu untuk berlari. Anda bisa melakukan dengan kecepatan lambat atau sedang. Tapi lari tiap hari pada kecepatan yang cepat lebih dari 4 jam per minggu tidak memberikan manfaat. Bagi mereka yang tidak suka berlari, berjalan cepat, tidak lambat, dan bisa memperpanjang hidup," jelas Schnohr, ditulis dari Vox, Kamis (6/4/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tergantung pilihan individu

Peneliti Belanda Luiz Carlos Hespanhol menunjukkan, berlari memberikan manfaat kesehatan lebih efisien daripada hanya jalan kaki. Penelitian menemukan, lima menit berlari per hari sama bermanfaat ketika 15 menit berjalan kaki.

Setelah satu tahun olahraga hanya dua jam seminggu, pelari bisa turun berat badan dan lemak tubuh berkurang. Bahkan ada bukti, lari memiliki efek positif mengatasi ketegangan, depresi, dan kemarahan.Namun, pemilihan lari atau jalan kaki tergantung dari pandangan masing-masing orang.

"Orang bisa memilih jalan kaki daripada lari berjalan sebagai aktivitas fisik yang mempertimbangkan soal risiko cedera. Karena jalan kaki kurang berisiko cedera daripada berlari. Pandangan lain, orang bisa memilih berlari karena manfaat kesehatan yang lebih besar. Datang lebih cepat dalam waktu yang lebih singkat," papar Hespanhol.

Di sisi lain, peneliti olahraga memandang, olahraga rutin yang terbaik adalah salah satu olahraga yang benar-benar Anda lakukan dan sukai.

Jawaban lebih baik mana, antara lari dan jalan kaki mungkin akan bervariasi tiap individu. Jika Anda lebih memilih lari, sebaiknya lakukan secara rutin. Jika Anda masih tidak dapat memutuskan, Anda bisa melakukan keduanya, baik lari dan jalan kaki, saran Hespanhol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.