Liputan6.com, Jakarta Rasa nyeri, iritasi atau terbakar yang datang dan pergi pada vulva (bagian luar vagina) dapat mengganggu kenyamanan Anda beraktivitas. Para ahli ginekolog menyebut kondisi ini sebagai vulvodynia.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari laman Punch, Selasa (4/4/2017), ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat dihindari agar vagina tetap sehat dan tidak terkena vulvodynia.
Membersihkan vagina dengan sabun yang terlalu banyak
Meski tiap jenis sabun tergolong lembut, hal itu bisa menimbulkan iritasi pada labia, kata Clinical Associate Professor of Obstetrics and Gynaecology di Yale School of Medicine, Amerika Serikat, Dr Mary Jane Minkin.
“Semakin sedikit (sabun) yang Anda gunakan malah semakin baik. Bahkan busa yang sedikit dari sabun yang dibuat tanpa pewarna atau wewangian bisa timbulkan rasa gatal atau terbakar,” katanya.
Pasang tato di dekat vagina
Anda mungkin tergoda memasang tato di dekat vagina. Namun, pertimbangkanlah, tato mungkin memengaruhi vagina.
Tato yang dipasang pada bagian tubuh dapat memicu kemerahan dan peradangan, apalagi bila Anda memiliki kulit sensitif, jelas Minkin.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pakai baby oil
Menggunakan baby oil sebagai pelumas
Demi berhubungan seks yang lancar, Anda bisa saja melumasi vagina dengan baby oil atau produk petroleum jelly (produk sampingan dari minyak mentah) lainnya. Namun, baby oil tidak membuat vagina menjadi sehat.
Pelumas berbahan dasar minyak lebih kental dan sulit dibersihkan. Hal ini mengakibatkan saluran vagina dan bakteri ikut terperangkap. Anda akan terkena infeksi.
Advertisement
Sebaiknya, gunakan pelumas berbasis air karena mudah dibersihkan dan tidak membahayakan vagina.
Tidak melepas pakaian olahraga setelah olahraga
Setelah berolahraga, celana olahraga biasanya basah dengan keringat. Bakteri mudah berkembangbiak.
Jika bakteri masuk ke saluran vagina dapat mengganggu keseimbangan mikroba yang biasanya hidup pada vagina.Anda akan berisiko mengalami infeksi jamur, kata Minkin.
Sebaiknya, ganti celana dan pakaian yang sudah basah karena keringat. Segera mandi untuk membersihkan keringat, yang memungkinkan bakteri penyebab infeksi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement