Sukses

Vaksin Flu, Turunkan Risiko Kematian Akibat Flu pada Anak

Anak yang mendapat vaksin flu tetap bisa sakit, tapi berisiko rendah anak tersebut bisa meninggal.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak yang mendapatkan vaksin flu tetap bisa sakit karena serangan virus tersebut. Namun, anak yang sudah divaksin flu memiliki keuntungan lebih. Menurut studi terbaru, anak yang sudah divaksin flu cenderung mampu bertahan dari serangan virus dan tidak sampai meninggal.

Dalam studi ini, peneliti sekitar 300 kasus anak-anak di Amerika Serikat meninggal dunia karena flu. Rupanya sebagian besar anak yang meninggal tersebut tidak mendapatkan vaksin flu.

Peneliti mengamati penyebab 291 anak-anak yang meninggal antara 1 Juli 2010 sampai 30 Juni 2014. Anak-anak tersebut meninggal usia enam bulan dan 17 tahun karena sakit flu. Hasil penyelidikan menunjukkan hanya 26 persen anak-anak yang meninggal mendapat vaksin flu sebelum mereka terinfeksi virus seperti terungkap dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.

Sekitar 153 anak-anak yang meninggal pada kasus tersebut memang memiliki kondisi medisi berisiko tinggi. Mereka memiliki masalah kesehatan seperti asma, penyakit jantung, agatu gangguan darah sehingga meningkatkan risiko akibat komplikasi akibat flu.

Mengutip Live Science, Senin (3/4/2017) Kasus kematian pada anak-anak meninggal karena flu memang jarang. Namun, kasus anak-anak meninggal karena flu selalu ada setiap tahun di Amerika Serikat.

Dari hasil studi ini peneliti merekomendasikan anak-anak berusia enam bulan ke atas perlu mendapatkan vaksin flu secara rutin. Bagi Anda orangtua, sebaiknya mengonsultasikan pemberian vaksin flu dengan dokter anak si Kecil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini