Sukses

Lumrah Bila Melihat Hewan Lucu Bawaannya Ingin Memeluknya

Pastinya kita sering banget ingin memeluk hewan-hewan yang lucu. Itu normal, dan ini penjelasan dari pakar.

Liputan6.com, Jakarta Ketika melihat sesuatu yang imut timbul rasa untuk memeluk atau mendekapnya. Biasanya hal ini terjadi ketika kita melihat bayi ataupun anak-anak hewan yang lucu.

Reaksi itu merupakan hal yang lumrah. Kepala Pelatihan Psikologi dari Montefiore Medical Centre, Simon Rego, mengatakan, hewan yang kita lucu dan menggemaskan punya karakteristik yang mirip seperti bayi pada spesies manusia. Punya kepala besar, bulat, kulit (bulu) yang lembut dan halus, dan mata yang besar.

Sehingga, respons yang sama terjadi saat kita melihat bayi dengan melihat bayi dari spesies lain. Sebab, hewan yang memiliki ciri-ciri seperti bayi dengan mata besar dan pipi yang bundar dapat membuat kita beraksi sama ketika kita melihat bayi.

Hal inilah yang menyebabkan kenapa kita sangat menyukai anak kucing atau anak anjing dan juga panda.

"Karena kita memiliki hubungan yang kuat untuk merespons bayi dengan dorongan untuk mengasuh. Bayi merupakan mahluk yang tidak berdaya sehingga membuat kita untuk mengambil dan melindungi mereka," kata Simon dikutip dari situs National Geographic, Minggu (2/4/2017).

Reaksi ketika melihat hewan-hewan menggemaskan juga bisa berbeda-beda. Beberapa di antaranya membuat kita ingin lebih mendekap bahkan sampai mencubit. Penelitian yang dilakukan Oriana Aragon, menjelaskan, orang-orang yang melihat sesuatu yang menggemaskan dapat bereaksi secara positif. Reaksi positif tersebut juga bisa diikuti dengan tindakan agresif.

Penelitian lain mencoba menggunakan pembungkus gelembung (bubble wrap) dengan menunjukkan gambar anak-anak hewan. Hasil yang ditunjukan, para partisipan lebih banyak meletuskan gelembung ketika melihat gambar bayi atau anak-anak hewan.

"Rasa menggemaskan yang muncul sebenarnya menghasilkan perasaan yang cenderung positif yang dapat dikaitkan dengan motivasi untuk mendapatkannya," ujar Hiroshi Nittono dari Japan's Hiroshima University.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.