Sukses

Lebih Sehat Mana, Kopi atau Teh? Begini Penjelasan Pakar Dunia

Kopi dan teh punya pengaruh yang berbeda untuk tubuh kita. Teh disebut dapat menurunkan risiko kanker, sementara kopi mencegah diabetes.

Liputan6.com, Jakarta Sulit untuk menyimpulkan lebih sehat mana, kopi atau teh? Baik kopi maupun teh, mengandung zat, vitamin, dan mineral yang perannya berbeda-beda di tubuh kita.

"Saya pikir orang melihat kopi dan teh dari sudut bagaimana keduanya memengaruhi kehidupan mereka. Termasuk mencegah kanker maupun terhindar dari penyakit kardiovaskular," kata spesialis kedokteran perawatan kritis di National Institute of Health, Elliot Miller MD dikutip dari situs Web MD pada Jumat (31/3/2017)

Pernyataan ini muncul pada akhir Desember 2016. Beberapa bulan sebelumnya, Elliot dan sejumlah rekan melibatkan 6.800 orang dari seluruh dunia guna melihat kemungkinan mereka terkena penyakit jantung.

Juga menengok kesehatan jantung dari ribuan orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

75 persen dari mereka yang dinyatakan sehat melaporkan rutin minum kopi di pagi hari. Sementara 40 persen di antaranya tidak pernah meninggalkan kebiasaan minum teh.

Melihat kandungan gizi dari teh, minum satu cangkir secara teratur dapat melancarkan aliran darah ke jantung. Sehingga pasokan darah di jantung tidak berkurang, yang membuat mereka terhindar dari penyakit jantung.

Miller menyebut bahwa kopi dan teh merupakan minuman kompleks. Keduanya mengandung senyawa seperti kafein, polifenol, dan antioksidan yang menguntungkan bagi tubuh kita bila diminum sesuai takaran.

"Saya cukup sering ditanya oleh pasien 'Dok, saya punya penyakit yang berhubungan dengan arteri koroner. Saya juga punya faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol. Apakah aman bila saya minum kopi?," katanya.

Sudah sejak lama teh dikaitkan dengan manfaatnya yang dapat menurukan risiko kanker, penyakit jantung, penurunan berat badan, dan sistem kekebalan tubuh.

Begitu juga dengan kopi, yang dipercaya dapat menghadang terjadinya Parkinson, diabetes tipe 2, penyakit liver, dan masalah jantung.

Akan tetapi, segala sesuatunya tidak dapat berdiri sendiri. Bukan berarti setelah Anda rutin minum kopi atau teh, lantas langsung mendapatkan manfaatnya.

Charles Fuchs MD dari Gastrointestinal Cancer Center at Boston's Dana-Farber Cancer Institute mengatakan, peran genetika dan gaya hidup tidak boleh dilupakan karena keduanya membantu kerja dari teh dan kopi yang Anda minum itu.

Misalnya, kopi atau teh baik untuk jantung, tapi bila tetap masih merokok maka tak ada gunanya.

Sama seperti akan percayanya kita dengan teh hijau yang dapat menurunkan berat badan. Bila kita sendiri tidak menjaga pola makan dan olahraga dengan benar, bagaimana mungkin teh hijau tersebut dapat mewujudkan keinginan kita tersebut.

Seorang ahli endokrinologi dari University of Denver, Robert Eckel MD, menambahkan, aspek penting untuk mencegah penyakit jantung tidak boleh hanya memikirkan satu faktor saja.

Untuk mencegahnya supaya benar-benar terjadi ada banyak hal yang harus kita perhatikan.

"Kita tidak boleh melupakan buah, sayur, biji, unggas tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan menghindari lemak jenuh," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.