Sukses

Kurang Tidur di Malam Hari, Pertanda Buruk untuk Tubuh Kita

Liputan6.com, Amerika Serikat Tidak bisa tidur saat malam hari termasuk gangguan tidur yang membuat siapa pun merasa tidak nyaman. Menurut data terbaru dari Trend Statistics, saat ini insomnia menjadi penyebab masalah kesehatan bagi masyarakat Amerika Serikat.

Sekitar satu dari tiga orang di Amerika tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Kondisi ini dinilai buruk menurut Centers For Disease Control and Prevention (CDC) dan Institute of Medicine and the National Center on Sleep Disorders Research, yang melacak pola tidur penduduk AS.

Hasil temuan melaporkan, orang yang lebih tua menderita masalah tidur, terutama insomnia. Lebih dari setengah orang Amerika berusia 65 tahun dan lebih tua mengungkapkan, waktu tidur mereka kurang dari tujuh jam tiap malam.

CDC pun menyatakan, orang yang mengalami insufisiensi (gangguan) tidur lebih berisiko menderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, depresi, dan obesitas.

Gangguan tidur berupa insomnia dan sleep apnea obstruktif (gangguan pernapasan saat tidur) masih berperan besar.

Diperkirakan 50 juta-70 juta orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan terjaga saat tidur. Mendengkur adalah indikator utama dari sleep apnea obstruktif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pola tidur

Pola tidur

National Sleep Foundation menyatakan, perubahan fisik dan perubahan pola tidur yang terjadi pada sebagian orang yang lebih tua adalah proses dari penuaan normal. Ada anggapan orang yang lebih tua cenderung mempunyai waktu tidur yang sulit untuk tertidur.

Mereka juga lebih banyak punya masalah soal tidur daripada ketika mereka masih muda. Pernyataan ini termasuk kesalahpahaman umum, kebutuhan tidur menurun sesuai usia.

“Bahkan penelitian menunjukkan, kebutuhan tidur kita tetap konstan sepanjang masa dewasa,” menurut sebuah artikel, Aging and Sleep yang ditulis Michael V. Vitiello, sesuai dikutip dari Forbes, Rabu (29/3/2017).

Salah satu alasan yang membuat orang yang lebih tua terjaga, yakni perubahan pola tidur, yang dapat menyebabkan masalah tidur. Tidur terjadi dalam beberapa tahap termasuk periode mimpi dan tidur nyenyak, serta periode sesekali bermimpi aktif.

Siklus tidur berulang sampai beberapa kali pada malam hari walaupun waktu tidur penuh cenderung tetap konstan.

Orang yang lebih tua menghabiskan lebih banyak waktu pada tahap tidur ringan (tidur yang mudah terbangun) daripada tidur nyenyak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini