Sukses

Hidup si Pemilik Kulit Serupa Ular, Dibully dan Kini Jadi Guru

Gara-gara punya kulit serupa ular, hidup Nursrit Shaheen selalu menderita. Ia dibully dan diejek alien. Namun kini, ia dipercaya jadi guru.

Liputan6.com, Jakarta Nursrit Shaheen adalah seorang gadis 33 tahun yang memiliki kulit serupa ular. Kelainan kulit yang dinamakan Harlequin Ichthyosis dialaminya sejak baru lahir. Dokter pun mendiagnosis hidupnya tidak akan bertahan lama.

Kondisi langka sepertinya menimpa satu di antara tiga juta orang. Gara-gara menderita kondisi langka ini membuat kulitnya mengalami pertumbuhan sepuluh kali lipat daripada kulit normal, lebih tebal, bahkan hampir bisa disamakan seperti mengenakan baju lapis baja.

Penderitaan tak berhenti sampai di situ. Tak jarang, Nursrit merasa hidupnya tak berharga, lantaran kerap diejek dan dijuluki alien.

"Tidaklah mudah hidup dengan kondisi sepertiku. Namun, aku berusaha untuk tetap positif," kata Nursrit dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (28/3/2017)

Walaupun dikaruniai kulit serupa ular, Nursrit berusaha untuk bertahan hidup. Ia melakukan segala upaya agar tetap sehat, dan melakukan perawatan kulit secara intensif. 

Rupanya, ketiga saudaranya mengalami kondisi yang sama seperti dirinya. Sayang, mereka tak dapat bertahan hidup, dan meninggal dunia di umur yang sangat muda. 

Cukup mereka yang hidupnya tidak selamat, kedua orangtuanya berusaha keras agar Nursrit dapat bertahan hidup.

Sehari-hari waktunya dihabiskan untuk konsultasi dan fisioterapi. Belum lagi selama lebih dari empat jam dihabiskan untuk menggosok kulit yang serupa ular tersebut. 

Lantaran kulitnya rentan terkena infeksi, sehingga perlu dioleskan pelembab selama berjam-jam.

Walaupun setelah lahir hidupnya hanya diprediksikan 20 persen, sampai saat ini Nursit merupakan salah satu orang yang masih hidup lama di antara penderita lainnya.

Dengan kekurangannya, pemilik kulit serupa ular justru belajar untuk memikirkan hal-hal positif yang membuatnya lebih menikmati hidup.

Secara perlahan ia pun mulai menerima kekurangannya. Ia sering berkumpul dengan orang-orang disabilitas lainnya. Nursrit juga menjadi guru olahraga di salah satu sekolah dasar setempat. 

Di sana ia banyak mengajarkan pemahaman mengenai kondisi tubuhnya, mempunyai kulit serupa ular, kepada anak-anak muridnya yang membuat mereka lebih mengerti.

Reporter: Aida Tifany

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini