Sukses

Biarkan Anak Pecicilan di Kelas, Supaya Mereka Lebih Pintar

Agar anak-anak belajar lebih baik, mereka harus aktif bergerak di kelas.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak menghabiskan waktu belajar di sekolah lebih dari enam jam setiap harinya. Mereka kebanyakan duduk untuk memperhatikan materi yang diberikan oleh guru, dan ketika bel istirahat berbunyi mereka malah asyik dengan ponsel sendiri, ketimbang bermain bersama teman di pekarangan sekolah.

Banyak ahli yang kemudian menyebut sistem pendidikan semacam itu tidak terbuka dan kurang komunikasi. Semestinya anak dibiarkan bergerak, atau orangtua mengenalnya dengan pecicilan yang ternyata baik untuk kesehatan mereka.

Steve Boyle, co-founder National Association of Physical Literacy, mengatakan, anak tidak seharusnya hanya duduk diam selama di ruang kelas. "Biarkan mereka bergerak kala menerima informasi yang dijelaskan oleh guru," kata Steve dikutip dari situs Science of Us, Selasa (28/3/2017)

 

Organisasi milik Steve ini telah mengembangkan koleksi video pendek, BrainErgizers, yang mengarahkan anak-anak melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik  ini memberikan kesempatan mereka untuk bernapas, santai, dan kembali fokus di kelas.

Video ini telah digunakan di dalam kelas dan Boys & Girls Club di 15 negara berbeda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantu anak belajar

Bantu anak belajar

Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu di Pediatrics menemukan, waktu yang memungkinkan anak-anak beraktivitas fisik selama pelajaran dapat membantu siswa sekolah dasar melakukan hal lebih baik di kedua pelajaran matematika dan bahasa.

Aleta Margolis, director of the Center for Inspired Teaching menulis di kolom Washington Post pada tahun 2015, sedikit kreativitas, gerakan pada anak dapat dimasukkan langsung ke dalam sesi belajar mengajar.

"Ketika siswa berjalan masing-masing di kelas selama 30 detik, mereka bisa berlatih menggunakan pengukuran waktu dasar. Hal ini mengajarkan siswa tentang realitas hidup dan tentang ilmu tubuh sendiri. Anak-anak mendapatkan semacam pelajaran yang lebih menyenangkan daripada pengajaran dalam bentuk hanya memberikan informasi di depan kelas layaknya ceramah," tulis Aleta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.