Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Dihukum, Dokter Cabul Ini Hobi Gesekkan Penis ke Pasiennya

Mengaku penis tertutup lemak, dokter cabul yang gemuk ini hobi gesekkan alat kelaminnya ke tubuh pasien-pasien wanita.

Liputan6.com, Jakarta Obesitas atau kegemukan adalah kondisi yang tidak sehat, terutama pada pria. Karena lemak yang menumpuk bisa membuat penis mereka "tertelan," Hal inilah yang dijadikan alasan oleh seorang dokter kulit dari Kanada saat kena tuduhan pelecehan seksual.

Dr. Rodion Andrew Kynyetz dituduh menggesekkan penisnya saat melakukan pemeriksaan. Tuduhan ini dilayangkan oleh dua orang pasien dokter kulit ini, dilaporkan Global News, melansir Men's Health, Minggu (26/2/2017). Dokter itu kemudian membantah hal itu tidaklah mungkin. Katanya, "lipatan lemak perutnya telah menutupi keseluruhan atau sebagian dari alat kelaminnya."

Komite disiplin Ontario College of Physicians and Surgeons tidak berhasil membuktikan tuduhan tadi. Namun komite ini menyatakan, kontak dengan area abdomen, alat kelamin tertutup atau tidak, yang muncul tanpa "peringatan, permintaan maaf, atau keterangan," adalah tindakan yang tak terhormat, tidak sopan, dan tidak profesional.

Kynyetz juga terbukti bersalah terhadap beberapa tindakan tidak profesional lainnya terhadap dua pasiennya yang lain. Pada satu kasus, dia terbukti telah memasukkan tangannya ke balik bra dan memegang payudara pasiennya tanpa ada pembenaran pemeriksaan payudara.

Dokter cabul ini juga terbukti bersalah telah membuka dan melepas pakaian dua orang pasiennya tanpa peringatan atau penjelasan.

Ditambah lagi, setelah dapat peringatan untuk tidak memeriksa pasien wanita seorang diri, Kynyetz ketahuan telah melanggar peringatan tadi dengan memeriksa dua orang wanita tanpa pendamping.

Pengacara yang disewa oleh dokter ini mengatakan, kontak dengan penis kliennya, baik dalam keadaan ereksi atau tidak, adalah sesuatu yang mustahil terjadi karena obesitas yang dialami sang dokter. Namun komite disiplin menganggap hal ini tidak bisa dibuktikan, dan bahwa kontak dengan area pelvis dokter tadi tetap saja menganggu dan membuat pasien-pasiennya takut.

Belum jelas hukuman apa yang akan diterima Kynyetz, yang jelas untuk saat ini dia tidak belum bisa menerima pasien lagi--terutama wanita.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.