Sukses

TB Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun, Kenapa Masih Ada hingga Kini?

Liputan6.com, Jakarta Ilmuwan Jerman, Robert Koch mengungkapkan penemuannya tentang Mycobacterium Tuberculosis sebagai bakteri penyebab tuberkulosis atau yang biasa kita sebut TB sejak 24 Maret 1882.

Penyakit tuberkulosis yang umumnya menyerang paru-paru ini juga sudah ditemukan obatnya.

Namun hingga kini di Indonesia masih ada satu juta kasus baru TB per tahun. Hal ini membuat Indonesia menjadi peringkat kedua negara dengan prevalensi TB tertinggi di dunia.

"Biang keroknya sudah ketahuan, obatnya juga sudah ada, gratis lagi. Tapi ya kok enggak hilang," tutur dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan saat ditemui media pada Jumat (24/3/2017).

Menurut Erlina terus hadirnya penyakit TB tak lepas dari perilaku manusia.

"Salah satunya karena orang tersebut sudah kena TB tapi enggak mau berobat. Akhirnya membuat orang ini jadi sumber penularan penyakit TB," kata wanita yang juga Wakil Ketua Komite Ahli Tuberkulosis ini.

Keengganan berobat, salah satunya karena stigma buruk akan penyakit ini. Ketakutan untuk dijauhi atau dibedakan membuat pasien TB enggan berobat. "Padahal TB itu bisa disembuhkan," kata Erlina lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.