Sukses

Sekolah Harus Berperan Aktif Lindungi Anak dari Pedofil

Untuk melindungi anak jadi korban pedofilia, sekolah dan dinas pendidikan harus berperan aktif menciptakan tindakan pencegahan.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan kasus pedofilia di Indonesia melalui daring terungkap. Ditemukan akun seperti Offcial Candy's Group, yang menjadi wadah pertukaran informasi antar sesama pedofilia untuk merayu bahkan melakukan tindak asusila kepada anak-anak di bawah umur.

Saat ditemui, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Kusnadi, sangat menyayangkan kondisi ini. Ia menyampaikan dinas pendidikan turut serta dalam mencegah kasus pedofilia terjadi di provinsi Kalbar.

"Kita memang ada beberapa kesempatan dengan beberapa kepala sekolah di provinsi Kalbar dan tenaga pendidikan juga, selalu kita sampaikan untuk menjaga anak-anak di sekolah dari kasus seperti itu," kata Kusnadi saat ditemui Health-Liputan6.com usai memberi paparan dalam acara Advokasi Pengembangan Kabupaten/ Kota Layak Anak Tingkat Provinsi Kalimantan Barat 2017, di Hotel Harris, Pontianak, Selasa (21/3/2017).

Sebagai langkah pencegahan, Kusnadi menyampaikan bahwa anak sebagai siswa di sekolah harus selalu diberdayakan dengan kegiatan positif di dalam sekolah. Pada akhirnya, anak tak memiliki kesempatan untuk berkontak secara langsung dengan pedofilia yang mungkin berada di sekitar sekolah.

"Siswa ini harus diberdayakan apakah sebagai kader kesehatan, dokter kecil, kader lingkungan, kader sanitasi, kader kantin, PKS (polisi keselamatan sekolah), pramuka, paskibra. Nah ketika anak sudah berorganisasi, anak sudah fokus kegiatannya masing-masing maka mereka akan terhindar dari hal-hal seperti itu," ujarnya.

Pengembangan minat dan bakat, lanjut Kusnadi, akan menciptakan generasi bangsa yang kuat. Tak hanya itu, kegiatan dan organisasi di sekolah juga dapat mengajarkan anak untuk saling melindungi satu sama lain.

"Kita selalu menghimbau supaya anak selalu diberdayakan nantinya mereka akan saling menjaga dan komunitas mereka saling melindungi," Kusnadi menuntaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini