Awas, Anak Kurang Tidur Jadi Sulit Serap Informasi

Liputan6.com, Jakarta Kurang tidur bukan hanya menimbulkan masalah pada orang dewasa. Anak-anak yang kurang tidur bisa mengalami gangguan pada kognitif dan perilakunya. Salah satunya, kesulitan dalam menerima dan memproses informasi. 

Menurut studi di Amerika Serikat, para orangtua melaporkan anak-anak usia tujuh tahun yang kurang tidur saat mereka masih balita, lebih memiliki banyak masalah dibandingkan anak-anak yang tidurnya cukup.

"Anak-anak yang jumlah tidurnya kurang dari yang direkomendasiksan cenderung memiliki masalah pada perhatian, mengontrol emosi, dan perilaku," kata salah satu peneliti, Elsie Taveras.

Anak-anak yang kurang tidur ini juga lemah pada kemampuan fungsi eksekutif otak dan perilaku. Fungsi eksekutif, menurut Taveras, yakni kemampuan otak untuk memproses dan merespon informasi.

Fakta ini diketahui setelah Taveras melakukan studi terhadap 1046 anak-anak. Peneliti menanyakan kepada orangtua mengenai kebiasaan tidur anak saat usia enam bulan, tiga tahun, dan 7 tahun. Setiap tahun, orangtua mengisi kuesionoer.

Rupanya anak usia 3-4 tahun yang tidur kurang dari 10 jam memiliki skor fungsi eksekutif otak lebih rendah dibanding yang tidur lebih lama. Hal yang sama juga terjadi pada anak usia 5-7 tahun.

Melihat data ini Taveras menyarankan agar orangtua membiasakan anak tidur tepat waktu termasuk saat akhir pekan. Tak lupa, dokter spesialis anak di Massachusetts General Hospital for Children ini juga menyarankan orangtua untuk menyingkirkan gadget di area kamar anak.

"Jangan biarkan anak terjaga hingga tengah malam di akhir pekan. Biasakan mereka tidur maksimal sebelum pukul 20.30," kata Taveras mengutip Fox News, Minggu (19/3/2017).

Untuk mencegah munculnya masalah pada fungsi eksekutif otak anak, orangtua sebaiknya memastikan anak-anak tidak kurang tidur. Pastikan bayi tidur 12 jam per hari. Lalu pada anak 3-4 tahun tidur sekitar 11 jam. Dan Anak usia 5-7 tahun tidur sekitar 10 jam.