Sukses

Ilmuwan Temukan Cara Bikin Cokelat Antikanker di Masa Depan

Sekelompok ilmuwan dari seluruh dunia bertekad membuat cokelat lebih nikmat rasanya dan sehat khasiatnya.

Liputan6.com, Jakarta Cokelat merupakan salah satu jenis makanan kecil atau cemilan yang sangat disukai banyak orang di seluruh dunia. Kendati memiliki banyak penggemar, cokelat terkadang dihindari bahkan oleh penggemarnya itu lantaran dinilai kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Ada yang menilai cokelat sebagai pemicu gemuknya tubuh, lalu ada juga yang menganggapnya sumber timbulnya jerawat pada wajah dan masih banyak lagi. Sebetulnya biji pohon kakao yang dijadikan bahan dasar untuk membuat cokelat kaya akan kandungan sehat yang dinamakan polifenol.

Namun sayangnya, proses pembuatan cokelat yang selama ini dilakukan membuat kandungan sehatnya tersingkirkan dan justru zat kimia berbahaya yang mendominasi sehingga membahayakan orang-orang yang mengonsumsinya.

Seperti dimuat laman New Scientists, Selasa (7/3/2017), cokelat yang biasa kita makan sebelumnya melalui proses transformasi yang sangat radikal. Para pengumpul biji kakao biasanya memetik biji kakao yang segar dan menyingkirkan yang ada cacatnya.

Setelah dipetik dan dikumpulkan, biji kakao ini kemudian difermentasi dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah itu, biji kakao yang sudah kering diolah berbarengan dengan gula, susu dan bahan lainnya sampai akhirnya menjadi cokelat yang kita konsumsi selama ini.

Proses pengolahan yang rumit dan melibatkan beberapa jenis bahan lain ini pasalnya menghilangkan komponen-komponen tertentu dalam cokelat yang sebetulnya menyehatkan dan membuat rasanya nikmat. Salah satunya adalah polifenol. Polifenol dalam biji kakao kaya akan kandungan antioksidan yang ampuh mencegah kanker sekaligus penyakit jantung.

Menyadari pentingnya keberadaan kandungan tersebut dalam biji kakao yang menjadi bahan dasar pembuatan cokelat, sekelompok ilmuwan dari berbagai negara di seluruh dunia bertekad untuk memelihara keberadaan komponen-komponen penting dalam biji kakao tersebut bahkan setelah sudah dalam bentuk cokelat.

Sekelompok ilmuwan ini memaparkan ide dan cara mereka membuat cokelat terasa lebih nikmat dan lebih sehat khasiatnya di acara konferensi American Chemical Society di Denver, AS.

Setelah melakukan serangkaian penelitian, para ilmuwan berpendapat bahwa, untuk memelihara kandungan antioksidan dalam biji kakao, satu langkah baru patut dimasukkan dalam proses pembuatan cokelat.

Satu langkah ini yaitu, menyimpan biji kakao yang telah dipetik dan dikumpulkan selama tujuh hari sebelum difermentasi dan dikeringkan. Biji kakao yang disimpan terlebih dahulu selama seminggu terbukti memiliki kandungan antioksidan lebih banyak. Ini dikarenakan setiap biji kakao berpeluang untuk menyerap lebih banyak nutrisi selama proses penyimpanan.

Terlebih, para ilmuwan juga menemukan, kandungan antioksidan akan terpelihara hingga sampai berbentuk cokelat apabila dipanggangnya menggunakan suhu rendah dan waktu yang lebih lama. Tidak hanya bergizi atau menyehatkan tubuh, proses pengolahan yang tepat ini dapat membuat rasa cokelat jauh lebih nikmat dan manis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini