Sukses

5 Kebiasaan Buruk yang Pengaruhi Posisi Gigi Anak

Selain faktor genetik, ada beberapa kebiasaan buruk pada anak juga bisa membuat posisi gigi berubah.

Liputan6.com, Jakarta Faktor genetik memengaruhi bentuk posisi gigi. Misalnya bapak atau ibu memiliki gigi atas lebih maju dibanding gigi bawah, anak memiliki kecenderungan yang sama. Selain faktor genetik, ada beberapa kebiasaan buruk pada anak juga bisa membuat posisi gigi berubah.

Drg Imelda Maharani, SpOrt dari Bamed Dental Care menjelaskan ada lima kebiasaan buruk yang membuat posisi gigi anak jadi berubah. Yakni:

1. Mengisap jempol

Ada anak-anak yang memiliki kebiasaan ini hingga sesudah balita. Padahal jika dilakukan dalam waktu lama dan hisapan kuat bisa memengaruhi posisi gigi.

"Jempol mendorong rahang atas maju ke depan, sedangkan rahang bawah ke belakang. Nah hal ini akan membuat open bite," tutur drg Imel saat konfrensi pers #BamedPeduliGigiAnak di Jakarta ditulis Jumat (3/3/2017).

2. Menjulurkan lidah

Dokter gigi spesialis orthodonti saat melihat foto anak ini biasanya sudah mengetahui kebiasaan buruk tersebut. Ada ciri-cirinya yakni gigi bawah lebih maju dibanding gigi atas.

3. Bernapas dengan mulut

Ada beberapa kondisi yang membuat anak bernapas dengan mulut mulai dari penyumbatan saluran napas hingga pembesaran getah bening. Penting untul mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu.

4. Menggigit kuku

"Ini tidak akan sebabkan maloklusi parah. Tapi kalau terjadi dalam waktu lama tidak baik ya. Sebaiknya bila anak mempunyai kebiasaan ini jangan dibiarkan berlanjut," pesannya.

5. Mengisap bibir

Anak yang memiliki kebiasaan mengisap bibir ada kecenderungan bibir bawah yang digigit. Jika dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan gigi atas maju, sementara gigi bawah mundur.

Dokter spesialis orthodonti bisa dilakukan tindakan intervensi pada kasus ini gigi seperti ini. Namun, sebelumnya perlu dilakukan terapi untuk mengatasi kebiasaan buruk tersebut.

"Tanpa dieliminasi kebiasaan buruk itu terlebih dahulu, hasilnya akan tidak akan optimal," tutur drg Imel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini