Sukses

BPJS Kesehatan Jalin Kerjasama dengan 27 Negara

BPJS Kesehatan patut berbangga, sebab negara lain butuh waktu hampir ratusan tahun untuk mencapai universal health coverage

Liputan6.com, Yogyakarta Kehadiran program yang dikelola BPJS Kesehatan, Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) boleh dibilang sebagai episentrum baru di dunia. Karena meski baru berumur tiga tahun sejak 1 Januari 2014, hingga 24 Februari 2017, program ini telah meng-cover hampir 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 jiwa.

"Kita ingin 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia sudah mempunyai jaminan kesehatan yang pasti, yaitu JKN. Saat ini, kepesertaan sudah 174 juta dari 250 juta penduduk. Alhamdulillah sudah 70 persen. Dan kita pun mendapat apresiasi internasional," kata Direktur Hukum, Komunikasi, dan HAL Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) Kesehatan, Bayu Wahyudi, yang didapuk untuk membuka Seminar Current Update of Primary Care Development: Lesson Learned Accross Countries di Yogyakarta, Kamis (2/3/2017).

BPJS Kesehatan patut berbangga, sebab negara lain seperti Korea Selatan, Jerman, dan Belgia butuh waktu hampir ratusan tahun untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC).

"Korea Selatan butuh 26 tahun, Jerman 127 tahun, dan Belgia 118 tahun," ujar Bayu menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPJS Kesehatan dengan Joint Learning Network (JLN) Indonesia yang ditandatangani oleh Ketua JLN Country Core Group Indonesia, Prof Ali Ghufron Mukti. Hadir pula perwakilan dari 11 negara (Ghana, Indonesia, India, Kenya, Malaysia, Mali, Mongolia, Maroko, Nigeria, Pakistan, dan Vietnam).

Kehadiran program yang dikelola BPJS Kesehatan ini boleh dibilang sebagai episentrum baru di dunia jaminan kesehatan dunia.

Adapun beberapa poin yang tercantum di Nota Kesepahaman itu adalah; berbagi keahlian, informasi, dan pengalaman di bidang asuransi kesehatan sosial; pendidikan dan pelatihan dalam bidang asuransi kesehatan; penelitian bersama; seminar bersama, konsultasi dan publikasi; fasilitasi hubungan kelembagaan dengan negara-negara anggota JLN.

JLN merupakan komunitas praktisi dan pembuat kebijakan dari berbagai negara yang bertujuan berbagi pengalaman, pengetahuan untuk mengembangkan sistem maupun sumber daya yang diharapkan ampu menjawab tantangan praktis reformasi sistem kesehatan untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC).

Ali Ghufron mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pendiri dari JLN yang pada waktu itu hanya empat negara. Thailand, India, Amerika, dan Indonesia. "Yang mana saya sendiri yang mewakili dan ikut mendirikan ini," katanya.

Namun, seiring berjalannya waktu, komunitas yang terdiri dari para pemimpin dari kementerian lembaga dan pembiayaan kesehatan nasional dan lembaga pemerintah ini semakin berkembang dan yang terlibat ada 27 negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

"Yang intinya sendiri adalah belajar bagaimana penerapan JKN atau asuransi kesehatan nasional yang mana didukung oleh WHO dan bank dunia," kata Ali Ghufron.

"Saya sendiri, gara-gara JLN ini, sudah presentase di side meeting PBB dengan orang nomor satu yang mengurusi kesehatan dunia," katanya menambahkan.

Ali Ghufron menambahkan, sejauh ini manfaat yang ia rasakan betul adalah dapat berbagi pengalaman di lapangan dan tidak sekadar teori. Termasuk penerapan di masing-masing negara yang barangkali dapat dicontoh oleh Indonesia.

"Termasuk bagaimana mengembangkan sektor informal, mengembangkan mutu pelayanan kesehatan, family care," katanya menekankan.

Bayu kemudian menambahkan, BPJS Kesehatan bersama dengan stakeholder terkait terus berupaya memperbaiki serta menyempurnakan semuana. Sehingga ke depannya dapat berbagi pengalaman dengan negara lain. Dengan demikian, akan ditemukan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing pihak, untuk kemudian dijadikan cermin agar dapat mengubah diri menjadi lebih baik lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini