Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Ukiran Batu Mirip Penis Disimpan Selama 20 Tahun oleh Sang Penemu

Ukiran batu mirip penis berhasil disimpan sang penemu selama 20 tahun, sejak pertama kali ditemukan.

Liputan6.com, Maryland, Amerika Serikat Sebuah ukiran batu yang tampak berbentuk mirip phallic (alat kelamin) penis ditemukan Martin Kenny, seorang dokter hewan kuda (spesialis perawatan kuku) di dekat Elkton, Maryland, Amerika Serikat sekitar tahun 1990-an.

Ia menemukan ukiran batu mirip penis di sebuah situs lokasi penggalian para pekerja. Lokasi itu diperuntukkan membangun gudang baru. Ketika pertama kali ditemukan dalam tinjauan ke lokasi tersebut, Martin hanya bisa meletakkannya di peti dan bertanya-tanya, apa yang sebaiknya dilakukan.

Sepanjang perjalanan hingga 20 tahun kemudian, ia hanya menyimpan ukiran batu di dalam kotak. Pada tahun 2010, ia menghubungi Museum Smithsonian, Washington DC dan beberapa institusi akademik. Martin berharap, apakah mereka tertarik dalam menganalisis objek.

"Saya telah berkirim surat kepada Museum Smithsonian dan tidak pernah mendapat balasan apa-apa dari mereka. Saya menulis dan berkata, kalau saya menemukan batu penis. Dan saya yakin seseorang akan menghargai untuk melihat lebih dalam terhadap temuan saya ini," katanya, dikutip dari Live Science, Selasa (1/3/2017).

Martin juga mengirim foto temuan penis ke arkeolog Swedia, Martin Rundkvist, yang diunggah di blog pribadinya pada Kamis, 9 Desember 2010.

"Bagi mata saya, ukiran phallic cukup jelas dimodifikasi oleh tangan manusia meskipun mungkin pada awalnya berasal dari rongga fosil beberapa moluska kuno," tulis Rundkvist.

Batu penis tampak terbuat dari batu pasir berukuran panjang 15 cm dan lebar 4 cm. Pada dasarnya, ada sebuah lubang dengan diameter seukuran pensil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepentingan akademis

Kepentingan akademis

Rundkvist mengatakan, objek ukiran mirip penis berpotensi menjadi kepentingan akademis.

"Saya ingin tahu, apakah temuan ini termasuk bagian dari zaman pra sejarah Maryland yang telah ditemukan sebelumnya. Saya juga ingin tahu seperti apa temuan lain, yang mungkin tetap dapat ditemukan di situs tersebut," tulisnya dalam surat elektronik.

Penemuan ukiran batu mirip penis juga bukan kali pertama terjadi. Sebuah ukiran dari Zaman Batu seperti "dildo kuno" digali pada bulan Juli 2010 di Swedia.

"Saya tidak tahu soal Maryland tapi penemuan ukiran batu mirip penis sangat jarang terjadi di Skandinavia, tempat saya bekerja," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.