Sukses

Alasan Aroma Bau Tanah Setelah Hujan Sangat Menyenangkan

Mungkin ada di antara Anda yang sangat menyukai bau tanah setelah hujan. Tahukah Anda penjelasan ilmiahnya?

Liputan6.com, Jakarta Bau tanah setelah hujan (petrikor) disukai segelintir orang karena aromanya yang menyenangkan. Mereka merasa lebih tenang setelah menghirup aroma bau tanah, yang tak jarang membawanya ke masa lalu. Ke sebuah masa paling menyenangnya yang rasanya sulit untuk dilupakan.

Istilah petrikor ini tercetus dari mulut dua orang peneliti, Isabel Joy Bear (Australia) dan Redoreick G Thomas (Britania), saat akan memasukkan hasil penelitian mereka dalam jurnal Nature.

Isabel dan Thomas, menjelaskan, bau tanah dengan aroma amat menyenangkan itu berasal dari minyak yang dikeluarkan oleh tumbuhan tertentu saat cuaca kering. Minyak diserap oleh tanah dan batuan yang terbentuk dari tanah liat.

Sehingga ketika hujan turun, minyak dilepaskan ke udara bersama senyawa lain bernama geosmin, yang dikeluarkan oleh tanah basah dan menghasilkan bau yang unik.

Keduanya juga menyebut, aroma ozon pun bisa tercium jika hujan yang turun diiringin dengan petir. Nah, semestinya kita waspada akan senyawa ozon yang tidak baik buat pernapasan. NASA pun menyetujuinya, karena komponen pada senyawa ozon menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru. Bahkan ozon dapat memicu asma dan gangguan pernapasan lainnya, seperti bronkitis.

 

Namun, jangan dulu khawatir. Kandungan konsentrasi ozon dalam bau hujan tidaklah tinggi. Sehingga tidak dapat menyebabkan bahaya untuk tubuh. Malahan banyak orang justru menyukainya.

Sebelum terjadi hujan, seyawa oksigen di udara terpisah karena sinar ultraviolet dari matahari menyebabkan bergabungnya oksigen menjadi senyawa ozon. Bau ozon seringkali berbau tajam yang hampir mirip dengan bau klorin. Itulah sebabnya kita menyukai bau hujan yang sepertinya mengandung aroma bersih.

"Kandungan minyak dalam tanaman dan proses kimia dari bakteria tanah dapat memengaruhi bau yang terjadi setelah hujan, disertai dengan musim kering," kata Cullen Buie dari Massachusetts Institute of Technology di Cambride, Inggris, dikutip dari Live Science pada Selasa (27/2/2017)

Selain bakteri dalam tanah, juga sering terjadi proses pelapukan yang dapat menghasilkan kandungan minyak. Ketika hujan terjadi, manusia dapat menghirup bau dari proses pelapukan tersebut, bau ini juga hampir mirip seperti bau dalam area pepohonan.

(Reporter: Aida Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini