Sukses

Obat Lansia Metformin Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan?

Pemberian metformin bisa menimbulkan gangguan pencernaan.

Liputan6.com, Jakarta Penelitian terbaru yang mengungkapkan, metformin bisa meningkatkan kecepatan berjalan para lanjut usia (lansia) menjadi temuan yang bermanfaat. Kecepatan berjalan lansia yang meningkat dapat berisiko rendah lansia mengalami jatuh, disabilitas, dan kematian.

Hasil penelitian termuat dalam disertasi berjudul Pengaruh Metformin Terhadap Sindrom Frailty pada Pasien Usia Lanjut dengan Pre-Frail: Uji Klinis Acak Tersamar Ganda dengan Kajian pada Kualitas Hidup Terkait Kesehatan, Kekuatan Genggam Tangan, Kecepatan Berjalan, dan Konsentrasi Miostatim Serum, yang dilakukan dr Purwita Wijaya Laksmi, SpPD-K.Ger, FINASIM dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta.

Dalam penelitian yang dilakukan, metformin ternyata menimbulkan efek samping gangguan pencernaan meskipun penggunaan metformin, khususnya bagi penderita diabetes sudah beredar luas di kalangan masyarakat.

"Penelitian yang dilakukan secara acak diikuti 120 pasien Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (bukan penderita diabetes). Sebenarnya, pada awal perekrutan berjumlah 153 pasien tapi jumlah mereka menurun seiring pemberian metformin. Umumnya, keluhan mereka mengalami gastrointestinal," ungkap dr Purwita saat memaparkan penelitian disertasi untuk memeroleh gelar doktor di Ruang Ruang Aula Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran UI pada Senin (27/2/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bersifat sementara

Bersifat sementara

Keluhan gastrointestinal merupakan gangguan pencernaan berupa diare, mual, kembung, nyeri ulu hati. Efek samping berupa gangguan pencernaan hanya bersifat sementara.

Dalam arti, semakin lama seseorang diberikan metformin, maka gejala keluhan juga semakin berkurang.

"Untuk pasien yang menderita keluhan gangguan pencernaan, konseling soal hal tersebut sudah dilakukan. Tapi melihat kondisi pasien dengan keluhan gastrointestinal yang tidak dapat ditolerir, maka mereka menghentikan konsumsi metformin dan tidak ikut serta dalam penelitian," jelasnya.

Penelitian ini dilakukan pada Maret 2015-Juni 2016, yang melibatkan 120 orang pre frail (nyaris renta), yang tidak menderita diabetes. Mereka diberikan metformin 3 x 500 mg selama 16 minggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini