Sukses

Alergi Olahraga Ternyata Benar-Benar Ada

Alergi olahraga tidak diketahui penyebab pastinya. Namun, Anda bisa mengenali tanda-tandanya.

Liputan6.com, Jakarta Jangan heran apalagi kaget bila bertemu dengan seseorang yang mengaku alergi olahraga. Bisa jadi dia sedang tidak bercanda, karena memang sejumlah orang mengidap jenis alergi satu ini.

Biasanya, orang yang mengidap alergi olahraga akan mengalami ruam kulit, gatal-gatal, dan kemerahan sesudah mereka melakukan aktivitas fisik. Dan alergi ini terjadi akibat peningkatan bahan kimia yang dilepaskan dalam tubuh, yaitu histamin, selama latihan. Selain itu, alergi olahraga bisa terjadi karena telah terjadi pelebaran kapiler darah dan kebocoran cairan ke dalam dermis kulit.

Pada tahap yang masih tergolong ringan, alergi terhadap segala jenis aktivitas fisik hanya menimbulkan ruam atau gangguan pencernaan. Namun, pada beberapa kasus, dapat berubah "ganas" yang mengancam jiwa. Atau biasa disebut dengan anaphylaxis (anafilaksis).

Anafilaksis akibat olahraga (EIA) termasuk langka, tapi jika tidak segera ditangani dapat berlanjut ke gejala yang lebih parah, termasuk angiodema, laring edema, hipotensi, dan bisa juga berujung pada kolaps kardiovaskular. Satu-satunya cara supaya tidak alergi olahraga tidak berubah ganas dengan menghentikan aktivitas fisik yang tengah dikerjakan.

Spesialis Alergi dan Imunologi dari American Academy of Allergy Asthma and Immunology, Peter N Huynh mengatakan, pemicu terjadinya serangan alergi olahraga ini biasa terjadi pada orang yang melakukan jogging, tenis, menari, dan bersepeda. Namun, dari semuanya itu, yang paling sering dikaitkan adalah jogging.

Hal lain yang harus dikethaui adalah, kekambuhan bisa terjadi tidak selalu karena jogging. Bisa juga karena salah dalam mengonsumsi makanan atau alkohol saat sedang mengonsumsi obat aspirin.

Dikutip dari situs E Medicine, Kamis (23/2/2017), berdasarkan sebuah penelitian yang sudah diterbitkan ke dalam jurnal American Family Physician menyebut, orang dengan alergi olahraga satu ini juga tidak dianjurkan berolahraga saat menstruasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini