Sukses

Cegah Dehidrasi pada Anak Saat Banjir Melanda

Dehidrasi di tengah cuaca buruk dan kondisi banjir akan mempengaruhi pencernaan anak yang biasanya diawali dengan gejala kelesuan.

Liputan6.com, Jakarta Diare atau masalah pencernaan, identik dengan penyakit yang terjadi akibat banjir. Apalagi penyakit ini lebih mudah menyerang anak-anak, lantaran imun tubuh yang masih belum stabil. Belum lagi cuaca yang tak menentu dan aktivitas yang padat berpotensi membuat anak dehidrasi.

Dehidrasi di tengah cuaca buruk dan kondisi banjir akan mempengaruhi pencernaan anak yang biasanya diawali dengan gejala kelesuan dan volume urine yang rendah. Agar anak terhindar dari diare saat banjir, pastikan si kecil mendapat asupan air mineral yang cukup sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Melansir laman Bumrungrad Health Point, Selasa (21/2/2017) berikut takaran air minum agar anak terhindar dari dehidrasi menurut usia dan jenis kelamin.

- 1 - 3 tahun = 960 mililiter atau sekitar empat cangkir untuk anak perempuan dan laki-laki.

- 4 - 8 tahun = 1.200 mililiter atau sekitar lima cangkir untuk anak perempuan dan laki-laki.

- 9 sampai 13 tahun = 1.920 mililiter atau sekitar delapan cangkir untuk anak laki-laki, dan 1.680 mililiter untuk anak perempuan.

- 14 sampai 18 = 2.640 mililiter atau sekitar 11 cangkir untuk anak laki-laki dan 1.920 mililiter atau delapan gelas untuk anak perempuan agar terhindar dari dehidrasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.