Sukses

Ikatan Ayah dan Anak Semakin Kuat dengan Cara Ini

Ayah yang mengasuh dan bermain dengan bayi sejak masa awal kehidupannya mengembangkan ikatan ayah dan anak yang lebih kuat.

Liputan6.com, Jakarta Ayah yang mengasuh dan bermain dengan bayi sejak masa awal kehidupannya mengembangkan ikatan ayah dan anak yang lebih kuat. Demikian yang dikatakan para ahli. Rupanya hormon penting yang muncul pada ikatan ibu dan anak juga muncul pada ikatan ayah dan anak, ungkap studi terbaru.

Hormon yang dimaksud tak lain adalah hormon oksitosin. Hormon tersebut meningkatkan empati dan motivasi kasih sayang pada anak juga membantu menyelaraskan emosi ayah dengan anak-anaknya. Biasanya hormon tersebut dilepaskan ketika ibu menyusui dan memeluk bayi mereka. Tapi para ahli sekarang pun menyadari bahwa hormon yang sama dilepaskan ketika ayah menggendong atau bermain dengan anak mereka.

Melansir laman Daily Mail, Senin (20/2/2017), studi yang dilakukan Emory University di Atlanta, Georgia, ini meningkatkan kemungkinan bahwa oksitosin bisa secara artifisial diberikan pada ayah yang gagal menjalin ikatan dengan anak-anak mereka.

Studi yang dimuat dalam jurnal medis Homones and Behavior ini menemukan sekitar 30 ribu ayah di Inggris mengalami depresi akibat kelahiran anak mereka. Salah satu penyebab depresi pasca-kelahiran adalah kekhawatiran mengenai gagalnya jalinan ikatan antara ayah dan anak. Hal ini tak pernah disadari sebelumnya.

"Temuan kami menambah bukti bahwa para ayah, tak hanya ibu, mengalami perubahan hormon yang memfasilitasi peningkatan empati dan motivasi untuk merawat anak-anak mereka," ujar pemimpin studi James Rilling.

Rilling tertarik untuk mempelajari kenapa sebagian ayah lebih terlibat dalam pengasuhan anak dibandingkan ayah lainnya. Tim peneliti yang dipimpin Rilling menemukan, ayah yang mendapat pasokan oksitosin menunjukkan respon emosional yang lebih kuat untuk membayangkan bayi mereka.

Para peneliti memindai otak 30 ayah sambil menunjukkan gambar bayi mereka sendiri, sebuah foto anak yang tak mereka kenal serta sebuah foto orang dewasa yang juga tak mereka kenal. Ketika melihat foto anak mereka, partisipan yang diberi oksitosin menunjukkan peningkatan signifikan aktivitas saraf di otak yang dihubungkan dengan penghargaan dan empati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini