Sukses

Alasan Anda Harus Mencuci Pakaian Baru Sebelum Dipakai

Sebaiknya, Anda mencuci pakaian baru sebelum dikenakan.

Liputan6.com, New York, Amerika Serikat Jika Anda membeli pakaian baru, apakah Anda biasa mencuci sebelum memakainya? Sebagian orang mungkin merasa lebih praktis dan ingin telihat menawan dengan langsung mengenakan pakaian baru tanpa mencucinya. Sebaiknya, Anda menghentikan kebiasaan ini sebelum terjadi sesuatu pada tubuh Anda.

Lindsey Bordone, dermatolog di Columbia University Medical Center, New York, Amerika serikat mengatakan, ia mencuci semua pakaian baru, baik dibeli di toko atau lewat online.

Alasannya terkait potensi kuman dari orang lain yang menempel pada kain dan sesuatu yang ada di kain itu sendiri.

Pewarna dan bahan kimia yang digunakan dalam beberapa pakaian dapat menyebabkan iritasi bila Anda memiliki kulit sensitif.

"Ketika pakaian dikirimkan, beberapa pengawet diletakkan sehingga jamur tidak akan tumbuh selama proses pengiriman pakaian untuk berjaga-jaga jika ada kelembapan. Misalnya, formaldehida resin--yang terkadang digunakan dalam pakaian untuk mencegah jamur dan meningkatkan resistensi kerut---dapat menyebabkan ruam," kata Lindsey, dikutip di The Huffington Post, Selasa (14/2/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Formalin dalam pakaian

Formalin dalam pakaian

Sebagian besar negara mengatur seberapa banyak formalin digunakan dalam pakaian. Studi pada tahun 2010 oleh U.S Government Accountability Office menemukan, beberapa kain yang dijual di AS mengandung formalin yang melebihi dari yang diizinkan.

Bila tubuh terkontak dengan formaldehida resin dapat menyebabkan dermatitis alergi dan kontak iritan jika pakaian tersebut tidak dicuci sebelum dipakai.

Pakaian baru yang dicuci bisa menyingkirkan tiap pewarna yang mungkin menyebabkan iritasi. Misal, pewarna biru di pakaian dapat mengiritasi kulit, tentunya bagi sebagian orang yang alergi.

3 dari 3 halaman

Perhatikan pakaian dalam baru

Pakaian dapat menyebarkan virus, bakteri, atau infeksi dari satu orang ke orang lain, kata Will Kirby, dermatolog di Hermosa Beach, California, dinilai tidak mungkin. Risikonya sangat tipis.

"Jika pakaian baru menyentuh kulit orang lain dengan sangat singkat, kemungkinan virus berpindah sangatlah kecil. Anda lebih mungkin terkena infeksi dari menyentuh pegangan pintu saat berjalan ke toko lalu menyentuh pakaian," jelas Will.

Lindsey memperingatkan, kudis--tungau mikroskopis yang dapat menginfeksi kulit--bisa berpotensi diteruskan melalui pakaian. Namun, risiko tersebut terbilang rendah.

Jika Anda mencoba baju renang atau pakaian dalam, Lindsey menyarankan, cobalah lebih dari satu pakaian dan mencucinya sebelum memakainya.

"Cara ini akan menjadi perhatian karena kulit di daerah anal dan vaginal lebih berpotensi untuk menularkan infeksi," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini