Sukses

5 Cara Keren Jadikan si Kecil Anak Jenius dan Juga Kreatif

Anda bisa membuat anak menjadi anak jenius yang punya daya kreatif tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua mana yang tidak bahagia punya keturunan seorang anak jenius ? Biasanya, anak jenius mulai menunjukkan kreatifnya saat berumur kira-kira 1 tahun. Bahkan pada sejumlah kasus, ada anak umur 8 tahun sudah mampu menemukan alat-alat baru untuk digunakan sendiri.

Pada dasarnya, orangtua bisa membentuk anak-anaknya menjadi anak jenius. Tentu dengan keuletan, kesabaran, dan tidak mengekang kehidupannya. Orangtua hanya memantau, dan juga mengawasi semua gerak geriknya tanpa melarang keras.

Berikut cara membuat anak-anak jadi kreatif, sehingga kelak menjadi anak jenius, seperti dikutip dari situs The Conversation, Senin (13/2/2017)

1. Membimbing dengan contoh

Sebuah studi terbaru menemukan, orang tua yang sangat kreatif mempunyai anak yang sangat kreatif di umur 1 tahun. Penelitian sebelumnya menemukan, hubungan ini berlaku ketika anak-anak mencapai usia remaja. Anda mungkin bertanya-tanya apakah hubungan ini terkait genetika.

Namun, genetika hanya berpengaruh sebagian kecil dari kreativitas. Anak-anak mungkin belajar menjadi kreatif dari orangtua.

Penelitian eksperimental menemukan, ketika anak-anak melihat orang lain menjadi sangat kreatif, bahkan lebih kreatif sendiri.

Caranya Anda bisa memakai banyak cara yang berbeda dari objek untuk dipelajari anak. Misalnya, ketika Anda berada di dekat anak, tunjukkan kalau handuk bukan hanya handuk biasa tapi bisa dibentuk sebagai selimut dan topi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menonton film magic

2. Menonton film magic

Tontonlah film bernuansa sihir dengan anak Anda. Satu penelitian menemukan, jika anak-anak menonton video klip  Harry Potter and the Philosopher’s Stone selama 15 menit, mengandung konten ajaib. Anak-anak lebih kreatif beberapa hari kemudian.

3. Improvisasi tarian

Sebuah penelitian baru-baru ini, salah satu kelompok anak diajarkan tarian diiringi lagu-lagu pop. Sementara itu, kelompok lain diperintahkan untuk berimprovisasi menari. Misalnya, memikirkan segala cara yang berbeda agar bisa bergerak dengan lengan.

Anak-anak yang melakukan improvisasi tarian ternyata lebih banyak menghasilkan ide original pada tes kreativitas dibanding anak-anak yang belajar tarian.

3 dari 3 halaman

Berikan kebebasan

4. Berikan kebebasan

Berhenti mengatakan anak Anda, apa yang harus dilakukan. Beberapa studi menemukan, ketika orangtua mempunyai tingkat tuntutan yang tinggi untuk anak-anak dan kurang responsif terhadap ide anak.

Anak-anak justru tidak mampu berkreativitas, tingkat kreativitas lebih rendah. Sebaliknya, jika orangtua kurang menuntut tetapi lebih responsif terhadap anak-anak, kreativitas anak-anak meningkat.

5. Pahami generasi yang serba touchscreen

Banyak orangtua yang ketat membatasi akses anak-anak ke TV dan komputer karena percaya perangkat teknologi dapat membatasi kreativitas anak-anak. Tetapi penelitian menunjukkan hal ini belum tentu benar.

Para peneliti baru-baru ini meneliti sekelompok kecil anak-anak di rumah dan di sekolah saat menggunakan tablet.

Melalui metode observasi, peneliti menemukan, aplikasi yang memungkinkan anak-anak untuk menulis, menggambar, dan musik mendorong kreativitas anak-anak.

Hal ini tidak hanya terjadi saat anak-anak bermain dengan aplikasi, tapi saat offline juga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini