Sukses

Terungkap, Alasan Anak Pertama Lebih Pintar Ketimbang Adiknya

Para ilmuwan akhirnya menetapkan bahwa anak pertama lebih pintar ketimbang adik-adiknya.

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan akhirnya menetapkan bahwa anak pertama lebih pintar ketimbang adik-adiknya. Hal ini berdasarkan penilaian IQ sejak usia satu tahun.

Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (10/2/2017), anak pertama dinilai lebih banyak mendapatkan stimulasi mental pada awal kehidupannya. Ibu juga lebih berhati-hati pada kehamilan pertama dan cenderung berani "mengambil risiko".

Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Human Resources ini juga menjelaskan apa yang disebut efek urutan kelahiran. Dalam hal ini, peneliti melihat kalau kakak memiliki upah dan pendidikan yang lebih di kemudian hari.

Penelitian yang dilakukan dalam kemitraan dengan Analysis Group dan University of Sydney ini memeriksa data dari Children AS dari US Children of the National Longitudinal Survey of Youth yang dikumpulkan oleh the US Bureau of Labour Statistics.

"Hampir 5.000 anak diamati dari pra-lahir sampai berusia 14 tahun dengan latar belakang keluarga dan kondisi ekonomi. Setiap dua tahun, keterampilan mereka dinilai termasuk kemampuan membaca dan kosakata," kata peneliti.

Peserta juga mengikuti tes seperti membaca situasi, mencocokkan kata, menyebut nama dan membaca kata-kata tungga dengan suara keras.

Peneliti juga menerapkan metode statistik untuk menganalisis bagaimana perilaku orangtua seperti merokok dan minum mempengaruhi kehamilan dan dikaitkan dengan nilai ujian anak mereka. 

Orangtua juga kurang menstimulasi anak kedua dan seterusnya dalam keterampilan membaca, kerajinan dan memainkan alat musik. Temuan ini pun semakin menguatkan kalau ada keuntungan menjadi anak pertama.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa perubahan perilaku orangtua cukup masuk akal sehingga ada perbedaan kecerdasan pada setiap anak. Perbedaan urutan kelahiran anak pertama ini juga diamati pada hasil pendidikan dan pasar kerja," kata Dr Ana Nuevo-Chiquero dari University of Edinburgh School of Economic.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.