Sukses

Rosacea, Penyakit Kulit yang Dapat Tingkatkan Risiko Alzheimer

Rosacea, penyakit kulit yang membuat wajah Anda kemerahan seperti berjerawat ternyata bisa meningkatkan risiko Alzheimer.

Liputan6.com, Jakarta Wajah yang memerah saat ini, bisa jadi alarm untuk otak Anda nantinya. Orang-orang yang menderita penyakit kulit rosacea mengalami peningkatan risiko terserang Alzheimer atau demensia nantinya. Hal ini diungkapkan dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Neurology.

Setelah menganalisa catatan medis dari 5,5 juta orang, para peneliti menemukan, orang-orang dengan rosacea lebih besar kemungkinannnya mengalami demensia sebanyak 7 persen, dan terserang Alzheimer sebanyak 25 persen, dibanding orang-orang lain yang tak memiliki penyakit kulit ini.

Para peneliti percaya, ada hubungan antara kedua penyakit yang sepertinya tidak berhubungan ini. Inflamasi dan peptida antimikroba--protein yang penting dalam respon imun--sering ditemukan pada penderita rosacea. Keduanya juga telah dihubungkan dengan demensia dan Alzheimer, penulis studi Alexander Egeberg, MD, PhD, menjelaskan. Mengutip Prevention, Selasa (7/2/2017).

Riset lanjutan perlu dilakukan untuk menentukan apakah mengobati rosacea saat muda bisa membantu melindungi otak terhadap demensia dan Alzheimer saat tua. Namun beberapa pengobatan rosacea seperti antiobiotik tetrasiklin, bisa menekan beta-amyloid dan protein tau--protein di dalam otak yang diperkirakan berkontribusi terhadap penyakit Alzheimer.

Jadi jika Anda memiliki simtom rosacea, seperti wajah kemerahan, bengkak, muncu bintil-bintil seperti jerawat, konsultasikan hal ini dengan dokter. Walaupun masih belum pasti mengobati rosacea bisa menurunkan risiko demensia dan Alzheimer, membiarkan penyakit kulit ini tanpa diobati bisa membuatnya semakin buruk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini