Sukses

5 Hal yang Harus Dipelajari Setelah Perceraian

Apa yang dipelajari setelah mengalami perceraian?

Liputan6.com, Jakarta Ada kalanya perceraian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pasangan. Hubungan yang dibangun dilanda berbagai permasalahan yang tidak dapat diatasi, seperti perselingkuhan atau ketidaksepahaman dalam berumahtangga. Akhirnya, satu-satunya pilihan yang diputuskan adalah bercerai.

Rasa sakit akibat perceraian tertanam dalam hati dan pikiran orang yang melakukannya. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar membuat Anda lebih baik. Sara Davison, ahli perceraian, memberikan tips mempelajari sekaligus apa yang harus dilakukan setelah perceraian.

1. Tanyakan pada diri sendiri: "Apa yang saya inginkan?"

Jika Anda mengalami perceraian setelah menikah bertahun-tahun, pikiran akan sendiri lagi bisa menakutkan.

"Trik melepaskan pasangan Anda adalah menerima ada rongga baru dalam hidup dan itu akan bekerja tergantung bagaimana Anda akan mengisinya. Tanyakan pada diri sendiri: jika saya bisa mendesain ulang hidup dengan cara yang saya inginkan, bagaimana saya akan menciptakannya. Buatlah tujuan dan dapatkan motivasi ,sehingga Anda memiliki beberapa tujuan dalam waktu minggu-minggu ke depan dan bulan-bulan berikutnya," kata Sara, dikutip dari Netdoctor, Senin (30/1/2017). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lakukan hal yang benar

2. Lakukan hal yang benar

Banyak orang berpikir, perceraian mereka akan damai karena mereka merasa lebih baik. Bagaimana pun, rasa tak nyaman selama proses perceraian bisa dialami.

Anda harus menjadi kuat. Anda bisa belajar soal perilaku yang dapat diterima diri sendiri. Saat hati kembali memanas, Anda mungkin mengatakan hal-hal yang mebuat menyesal.

Namun, jika Anda kembali bertanya pada diri sendiri, hal apa yang lebih baik dilakukan dalam tiap situasi seperti ini, naluri Anda akan selalu memberikan jawaban yang benar. Hal ini tentang bagaimana cara melakukan yang terbaik.

3. Jangan terlalu keras pada diri sendiri

Perceraian bisa dikatakan pengalaman hidup yang traumatis. Mulai dari penolakan, kemarahan, dan luka yang diderita sampai depresi akan memengaruhi Anda.

Ubah hal yang keras itu dengan menerima apa yang terjadi. Anda mungkin tidak ingin kembali bersama pasangan, tapi Anda bisa merasa terjebak di dalam kesedihan.

Kini semuanya berakhir, apa yang terjadi selanjutnya? Anda harus mengambil langkah-langkah kecil pada suatu waktu untuk membangun sebuah kehidupan yang Anda inginkan.

3 dari 3 halaman

Dapatkan dukungan

4. Dapatkan dukungan

Dukungan amat penting untuk membantu Anda melewati masa-masa sulit. Ingat, beberapa teman dan anggota keluarga bisa sangat terlibat secara emosional dalam putusnya hubungan Anda dan merasa sulit untuk menjauhkan diri dari hal-hal menyakitkan tersebut.

Pada hari-hari awal perceraian, pilihlah seseorang yang akan memberikan dukungan dengan hati-hati dan berusahalah nyaman.

5. Memimpin dengan contoh

Jika Anda bercerai dan sudah memiliki anak, anak-anak mungkin akan merasakan kesedihan karena kedua orangtua tidak tinggal serumah.

Sebaiknya, jangan menempatkan anak-anak di tengah-tengah permasalahan perceraian. Jangan bebankan masalah pada mereka dengan meminta mereka menjawab pertanyaan soal bagaimana mantan suami Anda memperlakukan Anda hingga berakhir dengan perceraian.

Hal ini akan menempatkan anak-anak di bawah tekanan dan mereka akan tahu persis apa yang Anda lakukan. Anak-anak tidak perlu tahu rincian apa pun tentang alasan hubungan orangtua rusak.

Anda hanya perlu bangkit dan melakukan sesuatu. Anak-anak akan mencontoh apa yang Anda lakukan. Intinya, perceraian yang terjadi jangan sampai merusak hubungan Anda dan anak-anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini