Sukses

Berjalan 3 Tahun, JKN-KIS Juga Berdampak pada Perekonomian

Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia, yang nantinya berperan penting dalam pembangun

Liputan6.com, Jakarta Selama ini banyak yang berasumsi bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hanya berdampak pada sektor kesehatan. Rupanya, program ini memiliki dampak positif juga bagi perekonomian Indonesia.

"Yang menarik program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan, menurut studi dari UI (Universitas Indonesia) ada kontribusi terhadap perekonomian dan penciptaan lapangan pekerjaan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris di depan Duta BPJS Kesehatan di Rapat Arahan Strategis Nasional 2017 di Palembang pada Rabu (25/1/2017).

Berdasarkan penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (LPEM FEB UI), pada 2016 kontribusi total JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp152 triliun.

Dampak positif jangka pendek tersebut terjadi pada perekonomian yang sektor yang bersinggungan pada Program JKN-KIS. Seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan puskesmas), industri farmasi, alat kesehatan dan non-kesehatan (industri makanan dan minuman).

"Saat orang ke puskesmas atau rumah sakit itu kan biasanya bersama keluarganya, dan biasanya mereka makan di tempat makan di sekitar fasilitas kesehatan tersebut," ujar Fachmi.

Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia, yang nantinya berperan penting dalam pembangunan manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPJS Kesehatan merupakan salah satu badan hukum yang bertugas menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    BPJS Kesehatan

  • JKN-KIS adalah singkatan dari Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat.

    JKN-KIS