Sukses

Waspadai Risiko Kanker Akibat Makan Roti Bakar dan Gorengan

Liputan6.com, Jakarta Di era modern, hampir semua makanan harus dimasak terlebih dahulu sebelum akhirnya dikonsumsi. Mengonsumsi makanan mentah atau secara langsung dianggap sangat berbahaya lantaran bakteri yang dikandung masih ada dan belum tereliminasi.

Namun cara mengolah makanan sebetulnya juga bisa menimbulkan risiko kesehatan lainnya seperti penyakit kanker. Seperti dimuat laman CNN, Selasa (24/1/2017), The Food Standard Agency Inggris memperingatkan risiko seseorang mengidap kanker apabila sering mengonsumsi makanan yang diolahnya harus mengandalkan suhu tinggi seperti gorengan, roti bakar, kentang yang dipanggang dan makanan dari bahan dasar tepung lainnya.

Mereka mengidentifikasi adanya risiko tersebut melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 2002 silam. Penelitian tersebut mengungkap bahwa senyawa acrylamide yang terbentuk akibat proses pengolahan makanan seperti digoreng, dikukus atau dipanggang berpotensi menjadi biang keladi kanker.

Senyawa acrylamide terbentuk ketika glukosa dan asam amino bereaksi dengan satu sama lain dan berujung menjadi asparagin. Ini pasalnya terjadi ketika makanan dimasak pada suhu di atas 120 derajat celcius.

Keberadaan senyawa tersebut ditandai dengan berubahnya warna makanan menjadi keemasan atau kecokelatan, bahkan terkadang kehitaman ketika dimasak terlalu lama dengan suhu tinggi.

Jadi ketika kita mengonsumsi gorengan atau roti bakar yang warnanya terlihat menarik dan kelihatannya nikmat, sebetulnya kita secara tidak langsung membiarkan paparan senyawa buruk penyebab kanker menggerogoti isi tubuh kita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini