Sukses

Obat Biologi Dinilai Tak Membahayakan Ibu Hamil yang Cuci Darah

Ibu hamil yang punya penyakit gagal ginjal tetap membutuhkan obat biologi.

Liputan6.com, Cikarang, Bekasi Konsumsi obat biologi pada ibu hamil yang menderita gagal ginjal dinilai tidak membahayakan kehamilan dan janin yang dikandung. Produk obat biologi, yang dikenal dengan obat biosimiliar lebih banyak digunakan untuk pengobatan gagal ginjal.

Setelah pasien gagal ginjal melakukan cuci darah, ia harus mengonsumsi obat biologi untuk membentuk kembali sel darah merah.

"Saya rasa ibu hamil yang alami gagal ginjal lantas konsumsi obat biologi tidak berdampak buruk. Bagaimanapun juga ibu hamil yang cuci darah tetap butuh obat biologi," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan ketika diwawancarai Health-Liputan6.com pada Rabu, 18 Januari kemarin.

Ditemui di pabrik biosimiliar Djohan menekankan, tiap pasien tanpa mengenal tingkatan tertentu, baik kalangan atas, kalangan bawah sampai ibu hamil yang melakukan cuci darah perlu konsumsi obat biologi demi kelangsungan kesehatannya.

Sel darah merah akan berkurang tiap kali pasien melakukan cuci darah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dirilis pada 2018

Dirilis pada 2018

Selama ini obat biologi yang dikonsumsi masyarakat Indonesia dari impor. Demi menekan biaya dan mempermudah akses kepada masyarakat, PT Kalbe Farma Tbk, melalui PT Kalbio Global Medika tengah mempersiapkan obat biologi buatan sendiri.

Rencana obat biologi akan dirilis pada 2018 mendatang.

"Pada 2018 mendatang, kami akan merilis satu produk biologi dulu, Rencana ke depan, kami ingin memproduksi 10 produk berupa produk insulin dan monokronal antibodi untuk pengobatan kanker. Perencanaan sudah diperkirakan untuk 10 tahun ke depan dengan menambah jumlah fasilitas dan mesin baru," ungkap Djohan.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan (Foto: Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Produk obat biologi juga akan direncanakan untuk diekspor. Kini, kerjasama dengan Tiongkok dan Korea Selatan tengah dijajaki agar media pembuatan obat biologi tercapai.

"Pada dasarnya, produk obat biologi berasal dari sel hidup. Kita hanya perlu kasih makan sel hidup untuk mereka berkembangbiak. Kita butuh media, mereka (Tiongkok dan Korsel) akan membuatkan media fasilitasnya," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.