Sukses

3 Upaya BPOM Atasi Peredaran Obat Palsu

Tak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat atas obat palsu, pihak BPOM juga tengah berupaya memecahkan permasalahan peredaran obat palsu

Liputan6.com, Jakarta Peredaran obat palsu masih menjadi permasalahan utama yang perlu diwaspadai masyarakat. Untuk itu diperlukan tingkat kesadaran masyarakat sebelum membeli obat atau mengonsumsi obat, sebaiknya masyarakat harus jeli melihat label obat, apakah obat tersebut palsu atau tidak.

Pembelian obat di warung-warung, di pinggir jalan, maupun secara daring (online) harus diantisipasi masyarakat. Artinya, cara pembelian obat yang tidak sembarangan akan meminimalisir konsumsi obat palsu.

Tak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat atas obat palsu, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga tengah berupaya memecahkan permasalahan peredaran obat palsu.

Ditemui di PT Kalbio Global Medika, yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (18/1/2017), Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan cara BPOM mengatasi peredaran obat palsu.

1. Menjalin kemitraan

BPOM menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, mulai dari kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.

Jalinan kemitraan ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui produk obat apa saja yang dipalsukan dan pelaku peredaran obat palsu. Hal ini akan memudahkan untuk memberikan efek jera kepada pelaku. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menggelar forum komunikasi

2. Menggelar forum komunikasi

Informasi peredaran obat palsu membutuhkan pemaparan yang mendalam. Demi memeroleh informasi yang akurat dan terbaru, forum komunikasi perlu digelar.

Forum komunikasi ini akan mempertemukan pihak produsen industri obat dan BPOM. Melalui forum diharapkan pihak terkait bisa saling bertukar informasi mengenai pemalsuan obat. Selain itu, keamanan dan kualitas obat palsu yang beredar juga ikut dibahas.

3. Aplikasi QR Code (Quick Response Code)

BPOM akan memasang aplikasi QR Code untuk menjamin keaslian obat. Artinya, kelak obat yang tidak ada QR Code perlu diantisipasi.

Yang menjadi prioritas utama pemasangan QR Code, yaitu vaksin. Hal ini dikarenakan maraknya informasi vaksin palsu yang beredar di masyarakat.

Melalui aplikasi QR Code yang dapat diunduh ikut meningkatkan partisipasi masyarakat untuk sadar terhadap peredaran obat palsu. Pemasangan aplikasi QR Code juga menjadi kerjasama yang baik dengan industri barcode. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini