Sukses

Begini Tanggapan IDI Tentang Kehadiran Konsultasi Dokter Online

Liputan6.com, Jakarta Ketua Terpilih Ikatan Dokter Indonesia, Daeng Faqih, menyambut baik kehadiran konsultasi dokter online. Selama yang mereka lakukan hanya promotif dan preventif, tidak sampai mendiagnosis. 

Untuk mendiagnosis suatu penyakit butuh kehadiran fisik pasien dan pengecekkan dari dokter. Sementara konsultasi secara online, seperti situs Klik Dokter, dokter sekadar menjawab surat elektronik berisi keluhan pasien.

Lebih lanjut Daeng Faqih memaparkan empat aspek positif kehadiran layanana kesehatan digital ini;

1. Memberikan informasi aspek kesehatan secara tepat dan benar

Banyaknya informasi hoax yang beredar di masyarakat, dokter pun seharusnya memberikan informasi secara tepat dan benar.

"Bila diberi ruang konsultasi dokter online tenaga medis akan memberikan jawaban yang benar. Jika seperti ini sayang bila ditutup. Kita yang rugi," kata Daeng dalam seminar 'Mencari Layanan Kesehatan Digital yang Etis dan Propublik' di Gedung Stovia Jakarta pada Selasa (17/1/2017) sore.

2. Membantu secara dini mengenal keluhan atau masalah kesehatan

Pasien tidak sama dengan tenaga medis tentang gejala penyakit. Sekalipun profesor belum tentu paham masalah kesehatan. Sehingga kalau ada keluhan, kata Daeng, bisa jadi panik atau mengganggap enteng.

"Tapi kalau pasien cerita batuk ringan sudah dua minggu. Mungkin pasien merasa biasa, tapi bagi tenaga kesehatan tidak karena bisa jadi ada masalah kesehatan di balik batuk berkepanjangan itu. Sehingga pasien tersebut bila segera disarankan ke dokter dan diperiksa bisa diatasi secara dini," katanya.

3. Mengedukasi self-care bila ada keluhan atau masalah kesehatan. Sehingga pasien bisa mengatasi secara mandiri atau melakukan pertolongan pertama

4. Mengarahkan ke dokter ahli yang dibutuhkan bila pasien membutuhkan penanganan lanjutan

"Hal ini membuat pasien jadi lebih cepat karena langsung ke bagian dokter ahli yang dibutuhkan," kata Daeng yang sebentar lagi akan menduduki jabatan Ketua Umum IDI 2018 sampai 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini