Sukses

Jadikan Bulan Ini Sebagai Langkah Awal Kesadaran Kanker Serviks

Januari menjadi bulan kesadaran kanker serviks, wanita harus rutin melakukan tes pap smear.

Liputan6.com, New York, Amerika Serikat Untuk meningkatkan kesadaran kanker serviks, bulan ini dinilai tepat untuk melakukan tes skrining rutin seperti pap smear dan tindak lanjut pengobatan.

Menurut Renae Kimble, koordinator program pada Cancer Services Program of Niagara County, yang berafilisasi dengan Niagara Falls Memorial Medical Center, selama 30 tahun terakhir, penurunan angka kematian kanker serviks lebih dari 50 persen dikaitkan dengan tes pap smear.

Tes pap smear, kata dia, dapat mendeteksi sel prakanker yang dapat diangkat dari leher rahim. Sel-sel yang diangkat akan diperiksa di bawah mikroskop. Jika hasil tes pap smear menunjukkan, sel-sel abnormal yang bisa berujung kanker, dokter akan memberitahu Anda.

Skrining kanker secara rutin untuk deteksi dini dan pengobatan tidak hanya berkontribusi terhadap hasil perawatan kesehatan yang lebih baik, melainkan menekan biaya perawatan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan gejala kanker serviks lebih mudah diobati saat ditemukan lebih dini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pap smear rutin

Lakukan pap smear secara rutin

American Cancer Society merekomendasikan, wanita bisa melakukan pemeriksaan dini kanker serviks pada usia 21 tahun dan tes pap smear tiap tiga tahun sekali sampai usia mencapai 65 tahun, ditulis dari Lockport Union-Sun Journal, Senin (16/1/2017).

Pada usia 30 tahun, wanita dapat memilih untuk memperpanjang interval waktu screening dengan tes pap smear yang mengombinasikan dengan tes HPV (human papilloma virus) tiap lima tahun sekali. Wanita yang berisiko tinggi kanker serviks mungkin perlu lebih sering melakukan skrining.

Sebagian besar kanker serviks disebabkan HPV, yang merupakan infeksi menular seksual umum. Beberapa gejala, misal perdarahan abnormal pada vagina, keputihan yang tidak biasa, hubungan seksual yang menyakitkan, dan sakit saat buang air kecil sakit sekaligus perdarahan setelah hubungan seksual, yang terjadi pada waktu wanita sedang haid atau setelah pemeriksaan panggul.

Faktor risiko lainnya adalah merokok dan mengidap virus Human Immunodeficiency Virus (HIV/ AIDS). Virus AIDS melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang yang menghancurkan sel-sel penting yang melawan penyakit dan infeksi.

Selain itu, penggunaan pil KB selama lima tahun atau lebih, punya beberapa mitra seksual dan melahirkan tiga anak atau lebih.

3 dari 3 halaman

Wanita berisiko

Tiap wanita berisiko terkena kanker serviks

Anda dapat mengurangi risiko kanker serviks dengan tidak merokok, monogami, dan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual berisiko. Setiap wanita bisa berpeluang terkena kanker serviks.

Renae Kimble, koordinator program pada Cancer Services Program of Niagara County (Foto: Lockport Union-Sun Journal)

Enam dari sepuluh kasus kanker serviks terjadi pada wanita di atas usia 30 tahun yang tidak melakukan tes pap smear atau tidak melakukan satu kali tes tersebut selama kurun waktu lima tahun terakhir.

Diperkirakan sebanyak 250 dari 900 wanita yang baru didiagnosis kanker serviks akan meninggal di New York, Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.