Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Masturbasi di Kantor Bantu Produktivitas Kerja?

Sebuah survei terbaru yang dipublikasikan oleh Mashable menemukan bahwa hampir 40 persen pekerja di New York masturbasi di tempat kerja.

Liputan6.com, Jakarta Masturbasi di kantor? Membayangkannya mungkin saja terpikir aneh dan tak pantas. Namun sebuah survei terbaru yang dipublikasikan oleh Mashable menemukan, hampir 40 persen pekerja di New York masturbasi di tempat kerja.

Dalam sebuah studi 2012 oleh majalah Glamour juga mengungkap, dari 1.000 laki-laki, ada lebih dari 30 persen yang pernah masturbasi di kantor.

Mungkin Anda merasa itu tabu. Tapi menurut dosen senior psikologi di Nottingham Trent University, masturbasi bisa meningkatkan efektivitas kerja. Dia mengatakan itu adalah cara yang bagus untuk meredakan ketegangan dan stres.

Psikolog senior dan pelatih hidup bahagia, Dr Cliff Arnall juga setuju kalau masturbasi bisa membantu ketegangan di kantor.

"Saya akan mengharapkan kebijakan masturbasi untuk menghasilkan karyawan yang lebih fokus, kurang agresi, produktivitas yang lebih tinggi, dan lebih banyak tersenyum," katanya, seperti ditulis Mirror.co.uk, Kamis (12/1/2017).

Bagaimanapun, kata Arnall, orgasme merupakan gagasan yang baik dibandingkan membuat teh dan sebagainya. Namun dia khawatir jika rekan kerja lain merasa terganggu--mungkin dengan suara melenguh.

"Masturbasi di tempat kerja tanpa 'klimaks' akan menjadi kontraproduktif. Ini akan meningkatkan tekanan dan memperkuat ketegangan. Cukup kebalikan dari tujuan awal," ujarnya.

Jadi, lanjut Arnall, mungkin sebaiknya kita luangkan waktu untuk menenangkan diri. Fakta Anda stres dan memiliki ketegangan di kantor tak semata-mata bisa diselesaikan dengan kepuasan seksual.

Selain itu, karena biasanya masturbasi di tempat kerja tidak disarankan, mungkin Anda bisa menggantinya dengan pergi untuk 20 menit joging atau menunggu sampai Anda tiba di rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini