Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

5 Alasan Pasangan Bahagia Berhenti Berhubungan Seks

Apa penyebab utama pasangan berhenti berhubungan seks?

Liputan6.com, Jakarta Ketika pasangan baru menikah biasanya berbagai macam posisi seks akan dicoba. Dalam perjalanan kehidupan seksual,  seks bisa jadi membosankan atau kesibukan harian membuat pasangan jarang berhubungan seks. Pada tahap yang lebih lanjut, hubungan seks bisa benar-benar tak dilakukan sama sekali. 

 

Menurut Helen Fisher, seorang antropolog biologis, tahapan awal yang intens di awal hubungan tadi memicu sistem dopamin, yang kemudian meningkatkan testosteron dan libido pasangan. 

"Namun seiring waktu, keterikatan antar pasangan akan menjadi semakin kuat, dan hal ini tidak selalu memicu gairah seks," lanjut Helen kepada Men's Health. 

Namun menurut Susan Whitbourne, seorang profesor psikologi di University of Massachusetts, hal ini tidaklah selalu buruk. "Bila sehari-hari pasangan terlampau membakar gelora cinta, maka tidak akan bisa menyelesaikan apa-apa."

"Ketika Anda pertama kali bertemu seseorang, cinta dan nafsu begitu kuat. Anda ingin menghabiskan semua waktu luang berdua di ranjang. Tapi lama kelamaan Anda harus keluar dari ranjang dan mengukir kehidupan bersama. Hal ini berarti Anda dan pasangan Anda berkurang melakukan aktivitas seksual," jelas Susan, dikutip dari Daily Star, Selasa (10/1/2017).

Berikut ini penyebab berhentinya hubungan seks pasangan bahagia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Stres

1. Stres

Stres cenderung menjadi penyebab utama, baik stres karena pekerjaan atau keluarga. Akibatnya, saat bercinta membutuhkan waktu lama untuk orgasme. Bahkan pasangan yang sudah berusaha menstimulasi pasangan bisa berakhir sia-sia karena wanita tidak juga orgasme.

2. Libido berkurang

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2015, sebanyak 128 pria dan wanita yang menikah dibagi dalam dua kelompok. Salah satu kelompok diminta untuk melipatgandakan frekuensi mereka berhubungan seks. 

Hasilnya penelitian menemukan, kebahagiaan menurun tatkala seks dianggap sebagai tugas.

Studi lain menemukan, semakin sering pasangan berciuman, berpelukan, dan bermesraan di ranjang (tanpa berhubungan seks) semakin mudah pula mereka menyelesaikan konflik yang ada. 

Kontak fisik tadi membuat pasangan merasa lebih dekat dan terhubungan, yang kemudian bisa mendongkrak libido. 

3 dari 5 halaman

Masa lalu

3. Masa lalu

 

Penelitian menemukan, semakin banyak pasangan seksual Anda sebelum menikah, semakin rendah kualitas hubungan seksual, komunikasi, dan stabitilitas hubungan saat menikah. 

Ini karena semakin banyak hubungan Anda sebelumnya, akan semakin mudah untuk memutuskan dan meninggalkan seseorang. Ini menjadikan kemampuan Anda untuk berkomunikasi dan kompromi tak berkembang. 

Hal ini juga bisa berujung pada "efek perbandingan."

"Sangatlah mudah untuk membandingkan semua hubungan-hubungan tadi di pikiran Anda," ujar William Willoughby, dari Brigham Young University. Menurutnya hal ini akan bisa menimbulkan ketidakpuasan seksual saat menjalani hubungan jangka panjang. 

 

4 dari 5 halaman

Membandingan dengan orang lain

4. Membandingkan kehidupan seks dengan orang lain

Sebuah studi dari University of Colorado yang diikuti 15 ribu orang terkait kehidupan seks menyimpulkan, jika Anda tahu pasangan lain melakukan hubungan seks lebih sering, kebahagiaan Anda akan menurun. 

Membandingkan kehidupan seksual Anda dengan pasangan lain sangatlah buruk dan merugikan. Jika Anda dan pasangan bahagia dengan frekuensi dan cara Anda melakukan hubungan seksual, maka hal itulah yang paling penting.

5 dari 5 halaman

5. Anak

5. Anak

Sentuhan dari anak-anak kecil yang selalu ingin mendapat perhatian akan melepaskan oksitosin, yang kemudian menekan perilisan dopamin dan libido.

Sebuah studi soal hasrat seksual yang diikuti wanita berusia 20-an menemukan, hanya 34 persen dari wanita tanpa anak yang tak memiliki gairah seksual. Sementara wanita yang sudah memiliki anak, 95 persen di antaranya tak memiliki gairah seks. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini