Sukses

Kontroversi Program Bayi Tabung Tanpa Penyakit

Inggris melegalisasi perawatan bayi tabung dengan teknik three-parent baby yang memungkinan orangtua melahirkan anak tanpa penyakit

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya di dunia, Inggris melegalisasi perawatan bayi tabung dengan teknik three-parent baby.

Teknik ini sebenarnya tak seperti dibayangkan. Seperti dilansir Channel News Asia, proses bayi tabung akan menggunakan DNA dari dua perempuan dan satu laki-laki yang akan memungkinkan seorang ibu yang memiliki penyakit bawaan mengalami mutasi gen mitokondrial sehingga ia dapat melahirkan bayinya tanpa penyakit apapun.

Sebenarnya sejak Februari silam, anggota parlemen Inggris memperhitungkan segala risiko fertilisasi in-vitro (IVF) ini, tapi masalahnya teknik ini memerlukan izin dari Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA).

Di luar dugaan Juru bicara HFEA, Sally Cheshire ternyata memuji keputusan pemerintah Inggris. "Saya yakin pasien juga akan setuju kalau perawatan bayi tabung ini benar-benar berguna," katanya, tetapi ia menambahkan kalau medis perlu melanjutkannya dengan hati-hati.

Anggota HFEA Andrew Greenfield mengatakan, praktik ini harus dilakukan dengan hati-hati karena berkaitan dengan pencegahan penyakit genetik tertentu yang akan diwariskan kepada generasi mendatang.

Bayi Baru Lahir Dikelilingi Ratusan Jarum Suntik Viral di Medsos

Mitokondria adalah struktur dalam sel yang menghasilkan energi vital dan mengandung gen khusus yang disebut Mitochondrial DNA (MDNA).

Bila terdapat gangguan pada mitokondria, maka seseorang bisa mengalami gangguan neurologis, diabetes, pengecilan otot, alzheimer dan penyakit bawaan lainnya. Pejabat kesehatan Inggris memperkirakan sekitar 125 bayi dilahirkan dengan mutasi gen setiap tahun.

Harapan baru

Teknik ini sebenarnya telah diperkenalkan sebelumnya di Meksiko. Sang bayi--yang merupakan hasil mitkondria ini akan lahir pada awal tahun ini. Namun belum ada peraturan atau batasan khusus sehingga beberapa pihak masih menilai teknik bayi tabung ini kontroversi. 

Cheshire mengatakan kepada AFP bahwa keputusan itu memang masih bertolak belakang dengan etika genetika. "Teknik ini cukup menjadi perdebatan yang sangat berat di parlemen." 

Bagaimanapun, Inggris akhirnya memiliki keleluasaan untuk menguji coba program bayi tabung ini. Rencananya di awal, paramedis telah berencana membantu 25 pasien terpilih pada awal Maret atau April, dengan pusat penelitian di Newcastle. 

Di sisi lain, Gereja Katolik Roma menentang langkah tersebut. Mereka mengatakan, teknik akan akan menghancurkan embrio--yang merupakan proses dari penciptaan manusia itu sendiri. Mereka berharap teknik bayi tabung ini perlu dieksplorasi lebih dalam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini