Sukses

Masyarakat Indonesia Masih Khawatir dengan Keamaan Perisa Makanan

Perisa menjadi salah satu golongan dari bahan pangan yang masih ditakuti masyarakat Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Dalam industri pangan, perisa menjadi bahan pokok makanan yang menciptakan aroma dan rasa khas. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia masih memiliki keterbatasan pengetahuan tentang baik dan buruknya perisa.

Direktur Standarisasi Produk Pangan Badan POM, Dra. Elin Herlina mengatakan bahwa perisa menjadi salah satu golongan dari bahan pangan yang masih ditakuti masyarakat Indonesia.

"Perisa itu kan termasuk bahan makanan golongan satu, tapi ada kekhawatiran bagi masyarakat akan perisa. Tapi kami selalu mensosialisasikan kalau penggunaan bahan pangan itu sudah dikaji baik di BPOM juga di dunia secara baik terutama aspek keamanannya," kata Elin.

Jenis perisa terbagi menjadi dua, yaitu perisa alami dan sintetis. Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan perisa di semua pangan Indonesia ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional Indonesia (BSNI).

"Untuk perisa sendiri kita juga masih merevisi karena sebagai negara kita masih belajar mana yang bentuknya peraturan dan yang standar," ujar Dr. Wahyu Purbowasito, Kepala Bidang Pertanian, Pangan dan Kesehatan, Badan Standardisasi Nasional Indonesia.

Wahyu menambahkan, bahwa nilai standar kelayakan jenis bahan pangan secara keseluruhan yang digunakan industri pangan Indonesia juga mengacu pada Codex Alimentarius.

"Karena kan kalau kita buat standar baru ya akan lama lagi proses dan prosedurnya panjang. Jadi kita pakai saja yang sudah ada biar merata dan masuk ke standar dunia," ujar Wahyu.

Selain itu, Elin menegaskan agar masyarakat Indonesia sebagai konsumen tak perlu takut untuk menggunakan perisa, selama penggunaannya masih dalam batas yang dianjurkan akan aman.

"Kita harapkan konsumen kita harus cerdas dan harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan mana sih pangan yg baik dan tidak baik," Elin menuntaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini