Sukses

Amankah Rokok Elektrik bagi Ibu Hamil?

pakah aman rokok elektrik ini pada ibu hamil mengingat beberapa fakta tentang bahaya merokok?

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak wanita yang ingin berhenti merokok selama kehamilan. Alhasil, mereka mencoba mengalihkannya dengan rokok elektrik sebagai gantinya. Namun, apakah aman rokok elektrik ini pada ibu hamil mengingat beberapa fakta tentang bahaya merokok?

Sebelumnya, senior managing health editor Fox News, Dr. Manny Alvarez, mengatakan risiko bagi bayi bila ibu merokok seperti anak lahir dengan berat badan rendah dan ketidakmampuan belajar. Merokok juga membawa risiko keguguran, persalinan prematur dan bahkan kematian janin.

Apa yang menyebabkannya? menurut Alvares, nikotin dan bahan kimia lain yang ditemukan dalam rokok memiliki banyak efek negatif pada pembuluh darah kecil plasenta. Plasenta adalah organ yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi selama kehamilan.

"Ketika jaringan terkena racun seperti nikotin, maka tidak peduli berapa banyak Anda merokok, maka akan mempengaruhi janin. Banyak pasien mengatakan mereka memutuskan untuk berhenti merokok setelah mereka hamil tapi nikotin masih tetap menempel dalam tubuh selama satu sampai empat hari setelah berhenti, menurut American Cancer Society," tutur Alvarez.

Banyak jurnal yang telah mendokumentasikan efek nikotin pada plasenta. Pada 2002, American Journal of Obstetrics and Gynecology menerbitkan makalah yang sangat penting mengungkapkan efek buruk merokok dapat yang bisa merusak pembuluh darah dan jaringan plasenta.

Pada tahun 1996, American Journal of Epidemiology, dalam sebuah penelitian yang sangat besar, ditunjukkan bukti statistik bahwa plasenta dari perokok memiliki lesi karakteristik aliran darah yang buruk, yang memiliki efek negatif pada bayi yang baru lahir.

"Dalam kasus yang parah, kerusakan fungsi plasenta bisa begitu akut yang dapat menyebabkan pelepasan prematur plasenta, yang dapat menyebabkan komplikasi perinatal," katanya.

National Institutes of Health (NIH) juga hingga kini terus memberikan jutaan dolar untuk peneliti agar lebih memahami fungsi plasenta dan bagaimana racun, seperti asap rokok, bisa menyebabkan disfungsi pada plasenta.

Jadi kembali ke soal pokok, apakah rokok elektrik aman?

"Tidak, mereka tidak aman. Rokok elektrik masih bisa menyebabkan kerusakan plasenta. Meski belum ada penelitian atau aturan khusus, namun banyak perangkat yang masih menjual rokok elektrik dengan nikotin cair yang kurang terkontrol," tegas Alvarez.

"Berikut saran terbaik yang bisa saya berikan untuk Anda: Jangan pernah mencoba merokok karena butuh waktu lama untuk berhenti. Dan jika Anda sudah merokok, berhenti. Jangan mengganti rokok dengan rokok elektrik, terutama selama kehamilan Anda," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini