Sukses

Rahasia Sarah Bisa Tetap Merasa Muda Bergairah Meski Menopause

Seorang wanita asal AS bernama Sarah kini alami menopause, namun libido serta kepercayaan diri tetap tinggi layaknya wanita yang masih muda.

Liputan6.com, Jakarta Menopause adalah suatu fase dalam hidup wanita yang efeknya dianggap tidak sama sekali menyenangkan namun pengalaman melaluinya tak bisa dihindari bagaimana pun caranya.

Memasuki tahapan ini dalam hidup, seorang wanita umumnya akan mengalami perubahan berskala besar yang bisa membuatnya ketar-ketir tiada henti.

Kondisi yang terjadi ketika wanita memasuki usia 40 atau lebih ini pasalnya diiringi dengan gejala-gejala seperti keringat berlebih pada malam hari, gairah seks menurun drastis, berat badan melonjak yang tak terkendali, ketidakstabilan emosi yang kian memburuk lantaran kesulitan untuk mengontrolnya, keinginan untuk mengisolasi diri dari kehidupan sosial dan hal lainnya dengan kefatalan tidak jauh berbeda.

Intinya, kebanyakan wanita kehilangan hawa nafsu, gairah serta semangatnya untuk melakukan apa pun yang sebelumnya merupakan kunci dari kebahagiannya, segala faktor yang membuat hidupnya lebih bermakna dan berwarna.

Kendati pun kebanyakan dari mereka berhasil melaluinya dengan sabar dan menerimanya dengan cara menikmati perubahan biologisnya itu, masih ada beberapa wanita yang belum siap menerima kenyataan tersebut.

Perjuangan Sarah vs menopause

Seorang wanita berkebangsaan Amerika Serikat bernama Sarah adalah salah satu dari mereka yang masih belum siap dan ingin mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk merasakan semangat hidup layaknya wanita yang usianya masih muda.

“Saya mengalami gejala menopause ketika usia masih 38 tahun, itu terlalu dini bagi saya karena wanita lain rata-rata mengalaminya di usia sekitar 40-an lebih,” kata Sarah, seperti dikutip dari New Scientist, Senin (12/12/2016).

Sarah kemudian menceritakan bagaimana dirinya kerap merasa tersiksa lantaran siklus menstruasinya terganggu atau bisa dibilang sangat berantakan, warna kulit tiba-tiba memerah khususnya di bagian wajah pada waktu-waktu tertentu, kemudian libido tiba-tiba menurun sampai akhirnya hilang total hasrat dan nafsu.

“Ibu saya tentunya turut khawatir ketika saya beritahu dan langsung meminta saya untuk segera bekukan sel telur sebelum terlambat dan kehilangan kesempatan memiliki keturunan nantinya,” jelasnya.

Sarah melanjutkan, “Namun ketika saya mengunjungi klinik kesuburan, sang dokter mengatakan bahwa saya kehabisan sel telur atau kata lainnya, saya itu katanya sudah tidak lagi subur.”

Tentunya ini menciptakan kekecewaan yang luar biasa pada Sarah. Meski begitu, ia tidak biarkan dirinya larut dalam kesedihan dan langsung berupaya untuk melawan keputusasaannya dengan mencari tahu lewat internet cara alternatif untuk mengatasi hal tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Secercah harapan

Setelah melakukan pencarian dengan giat dan sepenuh hati, ia akhirnya pun menemukan solusi untuk mengatasi kendala yang membuatnya gundah gulana itu. Melalui internet, Sarah masuk ke laman situs resmi Hugh Melnick’s fertility clinic yang salah satu programnya menawarkan metode ‘Ovarian Rejuvenation’ atau proses peremajaan ovarium dengan untuk wanita dengan masalah seputar menopause.

“Saya sangat optimis dengan metode pengobatan di kota New York yang mengandalkan kecanggihan teknologi masa kini itu,” tuturnya.

Sarah memulai program tersebut ketika usianya 41 tahun. Penindakannya memakan waktu singkat yaitu hanya sekitar 10-15 menit.

“Sebelumnya mereka mengambil darah saya terlebih dahulu sebelum akhirnya menyuntikan anestesi agar tidak terasa sakit saat penindakan. 20 menit kemudian, mereka mulai menyuntikkan darah saya itu ke ovarium dan itu semua berlangsung hanya sekitar 10 sampai 15 menit,” terangnya.

Sarah menjelaskan bahwa ada sejumlah perubahan positif sekitar satu bulan kemudian.

“Saya akhirnya bisa kembali tidur nyenyak di malam hari, libido saya naik perlahan-lahan, siklus menstruasi saya pun lambat laun menjadi normal kembali, sungguh luar biasa saya bisa merasa muda lagi, merasakan apa yang wanita muda lain rasakan,” katanya bersemangat.

Walau penindakan ini memakan biaya yang cukup besar namun Sarah mengaku tidak menyesal menggunakannya untuk hal yang berdampak positif pada kesehatan fisik dan jiwanya.

Ia pun berencana untuk hamil tahun depan agar memiliki keturunan seperti yang telah diinginkan sedari dulu.

“Metode ini sangat luar biasa inovatif, bisa membantu semua wanita yang mengalami problema seputar menopause seperti yang dialami oleh saya sebelumnya. Kecanggihan teknologi telah memberikan kita semua kesempatan kedua untuk merasakan suatu hal yang pernah lepas dari kita,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Menopause adalah kondisi di mana tidak terjadi menstruasi selama 12 bulan akibat tidak aktifnya folikel sel telur.

    Menopause