Sukses

Hati-Hati, Penderita Obesitas Jadi Sasaran Empuk Penyakit Kanker

Obesitas dianggap sebagai salah satu pemicu penyakit yang selama ini sulit ditebak asal usulnya, yaitu kanker.

Liputan6.com, Jakarta Kecemasan yang dirasakan para penderita obesitas umumnya berkaitan dengan penyakit seputar jantung dan organ lain yang terancam serangan diabetes. Mereka yang tergolong obesitas atau memiliki berat badan melampaui batas ideal secara umum tahu bahwa kondisinya bisa mengundang masalah kesehatan serius lainnya jika tidak lekas ditangani.

Namun sayangnya tidak semua penderita bisa bertahan menahan rasa lapar atau mau berolahraga untuk mengolah asupan makanan yang telah dikonsumsi, terutama yang tidak sehat dan memiliki kandungan yang membuat pengonsumsinya ketagihan.

Sebetulnya ada juga sebagian dari mereka yang telah berupaya menjalankan hidup sehat dengan mengontrol pola makannya serta menyisihkan waktu untuk mengeluarkan keringat lewat olahraga. Akan tetapi, ada saja gangguan lainnya yang membuat cara tersebut tidak efektif. Contohnya, meski makan sehat namun porsi terlampau sedikit, sehingga energi pun tergolong minim.

Ketika energi yang dikelola tubuh tidak maksimal atau kadarnya kurang, maka berolahraga pun tidak akan seefektif itu. Tubuh akan mengandalkan energi dan sedikit lemak yang mana akan berujung dengan tubuh terkulai lemas kehilangan energi, nutrisi serta motivasi.

Terlalu sering lemas pasalnya membuat penderita tergoyah niatnya untuk berkomitmen atau tetap konsisten dengan gaya hidup tersebut. Jika penyakit jantung dan obesitas tidak cukup mengerikan untuk dijadikan contoh dampak buruk berat bedan berlebih atau obesitas, maka Anda perlu ketahui fakta ini: obesitas bisa juga jadi penyebab utama penyakit kanker.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi mengidap kanker

Seperti yang telah diinformasikan di situs ABC News, Senin (12/12/2016), 41 persen penderita kanker rahim sebelumnya menderita obesitas. Penelitian yang dilakukan oleh U.S Centers for Diseases Control and Prevention ini hasilnya diterbitkan dalam publikasi bertajuk 'The Lancet', British Medical Journal Minggu Kemarin, 11 Desember 2016.

Hasil penelitian tersebut juga menemukan, sebanyak 36 persen warga negara Amerika Serikat menderita penyakit obesitas dan 34 persen lainnya dipastikan sudah menunjukan gejala mencemaskan yaitu, kondisi berat badan berlebih namun belum sampai ke tahap obesitas.

Lalu, apa yang membuat kedua penyakit tersebut berhubungan antar satu sama lainnya?

Melansir Cancer Research UK, Ekstra lemak dalam tubuh berbahaya efeknya, karena produksi hormon dalam kadar berlebih secara langsung dan tidak mempengaruhi cara sel-sel dalam tubuh manusia bekerja.  

Lemak berlebih diyakini mendukung kelahiran sel jahat kanker dalam tubuh dan membantunya bertahan dalam kurun waktu lama. Menurut statistik Departemen Kesehatan Inggris, sebagian besar kasus kanker di negara tersebut diawali dengan penderitanya mengalami kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini