Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Sejarah Ciuman, Awalnya dari Mengendus?

Menurut antropolog, ciuman merupakan pengembangan dari mengendus.

Liputan6.com, New York- Ciuman bukanlah hal universal pada manusia, bahkan sampai sakarang pun ada kebudayaan yang tidak melakukan hal ini. Ini menunjukkan ciuman bukanlah hal yang intuitif pada manusia seperti dikatakan psikiater dan dosen asal Inggris, Nael Burton.

Ada beberapa kemungkinan munculnya ciuman dalam kehidupan kita. Ada yang mengatakan ciuman merupakan pengembangan dari 'kiss feeding' atau kala ibu memberikan makanan kepada bayi melalui mulut seperti ditulis Nael dalam Psychology Today, Minggu (11/12/2016).

Sementara itu, para antropolog mengatakan ciuman merupakan perkembangan dari mengendus. Di abad-abad awal, orang-orang biasa mengendus untuk mempelajari kondisi orang lain.

Sejumlah hal ini kerap membuat pasangan berpikir dua kali untuk berciuman dengan kita.

"Ada kejadian saat mengendus, lalu tak sengaja menyentuh bibir dan mereka merasakan hal yang lebih nyaman dengan cara itu," kata antropolog Texas A&M University yang juga mempelajari evolusi ciuman, Vaughn Bryant, seperti mengutip Huffington Post.

Ya, di awal-awal sejarah kehidupan manusia, indra penciuman merupakan yang paling penting dalam kehidupan sosial manusia. Orang-orang pada zaman dahulu mengendus atau membaui orang lain untuk mengetahui suasana hati, kesehatan, dan status sosial seperti diungkap penulis buku The Science of Kiss, Sheril Kirshenbaum.

Lebih lanjut, Sheril mengungkapkan ada banyak cara orang memberikan salam dengan mengendus.

"Awalnya 'menyapu' area wajah orang tersebut dengah hidung, hal ini dilakukan karena ada kelenjar aroma diwajah. Lalu, lama kelamaan 'menyapu' area tersebut menggunakan bibir. Dan sejak saat itu lahirlah ucapan salam sosial," kata Sheril.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciuman romantis

Ciuman romantis

Ciuman sebagai bagian dari ekspresi romantis diyakini berawal dari India. Dugaan ini muncul karena dalam sebuah puisi Mahabrata yang ditulis 1000 Sebelum Masehi mendeskripsikan ciuman romantis.

"Dia (perempuan) mengatur mulutnya ke mulutku dan menciptakan suara yang membuatku bahagia," begitu bunyi puisi tersebut.

Para sejarawan meyakini, ciuman romantis dari bibir ke bibir itu dibawa ke Eropa oleh Alexander Agung. Saat itu Alexander Agung menyerang India, dan membawa pulang ke Eropa kebiasaan berciuman.

Penyanyi Jennifer Lopez (J-Lo) saat mencium mantan suaminya, Marc Anthony usai memberikan piala penganugerahan Latin Grammy Awards ke-17 dalam kategori "person of the year" pada Anthony, di Las Vegas, Nevada, AS, (17/11). (REUTERS/Mario Anzuoni)

Sementara itu, sejarah Yunani Kuno menganggap ciuman bukanlah hal romantis, melainkan untuk menunjukkan tingkatan sosial, rangking, loyalitas kepada militer. "Ini adalah semacam cara untuk menunjukkan hirarki sosial," kata Sheril.

Kini, ciuman memiliki banyak makna. Ciuman merupakan bentuk komunikasi kita dengan orang lain yang menjembatani kata-kata dan aksi seperti diungkapkan konselor hubungan Jeffrey Sumber.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.