Sukses

Awas, Anak-Anak Rentan Alami Gegar Otak

Anak-anak sering alami gegar otak.

Liputan6.com, Utah - Anda harus hati-hati dengan kepala. Bila terjadi gegar otak, Anda akan mengalami efek jangka pendek yang berlangsung beberapa jam atau beberapa hari. Jika Anda mengabaikan rasa sakit di kepala, efek jangka panjang akan membahayakan nyawa kesehatan. Kasus gegar otak ternyata lebih banyak terjadi pada anak-anak.

Jumlah kunjungan pada anak-anak yang gegar otak sebanyak 57 persen pada 2001-2009. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, sekitar 40 persen cedera otak traumatis terjadi pada kelompok usia ini.

Gegar otak akibat dari benturan keras ke kepala sehingga saraf otak bergerak bolak-balik (whiplash). Gerakan tersebut menyebabkan saraf otak memutar di dalam tengkorak.

Sel-sel halus dan struktur di dalam otak Anda akan mengalami kerusakan.

Penyebab gegar otak

Sekitar 300 ribu kasus gegar otak terjadi tiap tahun akibat olahraga.

Dilansir dari University of Utah Health Care, Senin (5/12/2016), penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Training Athletic mengemukakan, atlet wanita memiliki risiko tinggi gegar otak dibanding atlet pria.

Dari laporan American Physical Therapy Association, gegar otak terjadi nyaris di tiap olahraga, misalnya sepak bola, gulat, hoki es, dan basket. Gegar otak juga terjadi akibat dari kecelakaan mobil dan terjatuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini