Sukses

Kenali 6 Jenis Depresi dan Gejala-gejalanya

Depresi merupakan kondisi medis yang serius dan harus ditindaklanjuti agar tidak bertambah parah.

Liputan6.com, Jakarta Merasa sedih di beberapa kesempatan adalah suatu hal yang normal dan terjadi dalam kehidupan setiap orang. Namun, jika rasa sedih tersebut terjadi terus-menerus dan merasa bahwa harapan sudah tidak ada lagi, hal ini sudah tidak normal. Sedih terus-menerus bisa menunjukkan gejala depresi, yang merupakan kondisi medis yang serius.

Orang mengalami depresi bisa dengan cara yang berbeda-beda. Selain itu, ada juga berbagai jenis depresi yang dapat membantu menentukan jenis perawatan medis seperti apa yang harus diterima seseorang.

Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ada dua kategori utama depresi, yaitu gangguan depresi mayor dan dysthymia, serta pengelompokan lainnya, yang merupakan jenis depresi yang kurang umum terjadi.

Untuk tahu lebih lanjut, berikut adalah jenis-jenis depresi dan gejala-gejalanya, seperti dilansir dari Healthline, Senin (5/12/2016). Dan jika Anda mengalami salah satu hal di bawah ini, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Gangguan depresi mayor

Orang dengan gangguan depresi ini hampir selalu merasa sedih, merasa kosong, dan putus asa setidaknya selama dua minggu. Depresi jenis ini adalah penyakit yang secara serius dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan Anda. Berikut tanda-tandanya:

a. Tidak dapat menikmati kegiatan yang dulu pernah Anda sukai.

b. Sulit makan.

c. Sulit tidur.

d. Sulit untuk bekerja.

e. Sulit untuk terhubung dengan orang lain.

3 dari 7 halaman

2. Depresi atipikal

Depresi jenis ini terjadi ketika seseorang mengalami reaktivitas suasana hati. Suasana hati Anda bisa berubah lumayan cepat. Beberapa ahli kesehatan mental percaya jenis depresi ini mungkin merupakan bentuk ringan dari gangguan bipolar yang dikenal sebagai “cyclothymia”.

Depresi atipikal seringkali muncul di saat awal masa remaja dan bisa belanjut ke kehidupan dewasa. Tanda-tandanya seperti:

a. Kenaikan berat badan yang terjadi secara signifikan.

b. Peningkatan nafsu makan.

c. Tidur berlebihan.

d. Rasa berat di di lengan atau kaki.

e. Kepekaan terhadap penolakan.

4 dari 7 halaman

3. Depresi peripartum

Depresi jenis ini terjadi selama kehamilan atau dalam empat minggu setelah Anda melahirkan bayi Anda. Diperkirakan tiga hingga enam persen wanita akan mengalami jenis depresi ini selama kehamilannya atau dalam periode postpartum.

Penelitian baru menunjukkan sekitar 50 persen depresi ini juga terjadi sebelum wanita melahirkan. Wanita dengan gangguan depresi ini biasanya mengalami:

a. Kecemasan.

b. Serangan panik.

c. Kehilangan nafsu makan.

d. Masalah tidur.

e. Merasa tidak berharga.

f. Gelisah.

g. Paranoia.

h. Dan dalam kasus yang jarang terjadi, jenis depresi ini bisa memiliki fitur psikotik.

5 dari 7 halaman

4. Depresi melankolis

Depresi jenis ini adalah bentuk besar dari gangguan depresi mayor, di mana indikator utamanya karena rasa sedih yang berlarut-larut. Tanda-tandanya seperti:

a. Hilangnya rasa senang pada suatu kegiatan.

b. Tidak ada reaksi terhadap hal-hal baik dan menyenangkan yang sedang terjadi.

c. Agitasi psikomotor, seperti mondar-mandir atau meremas-remas tangannya.

d. Merasa bersalah.

e. Insomnia.

f. Peningkatan depresi di pagi hari.

6 dari 7 halaman

5. Depresi katatonia

Orang yang memiliki depresi ini biasanya mengalami gangguan psikomotor yang parah. Gejalanya melibatkan ketidakmampuan untuk bergerak yang terjadi secara tiba-tiba, atau gerakan dengan jumlah yang berlebihan, tetapi tidak memiliki tujuan tertentu.

7 dari 7 halaman

6. Depresi dysthymia

Depresi jenis ini seringkali memiliki gejala yang lebih sedikit atau lebih ringan daripada depresi mayor. Selain itu, depresi dysthymia bisa berlangsung lebih lama daripada depresi mayor.

Kondisi ini ditandai dengan perasaan depresi yang terjadi di sebagian besar hidup seseorang, setidaknya terjadi selama dua tahun, dan disertai dengan setidaknya dua dari gejala-gejala di bawah ini:

a. Tingkat percaya diri yang rendah.

b. Keputusasaan.

c. Konsentrasi yang buruk.

d. Nafsu makan yang buruk.

e. Makan berlebihan.

f. Insomnia.

g. Tidur berlebihan.

h. Keraguan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini