Sukses

Aksi Demo 2 Desember, Efek Gas Air Mata bagi Kesehatan

Demo, seperti aksi demo 2 Desember, terkadang berhubungan dengan gas air mata. Apa efeknya bagi kesehatan?

Liputan6.com, Jakarta Secara hukum, legal bagi petugas keamanan untuk menggunakan gas air mata untuk mengendalikan massa saat sedang demonstrasi, seperti aksi Demo 2 Desember. Namun ada regulasi ketat sebenarnya dalam menggunakan gas air mata.

Tentu semua pihak berupaya damai dalam menyampaikan aspirasinya pada Demo 2 Desember ini. Namun tidak ada yang bisa memprediksi adanya kelompok radikal atau provokator yang berusaha memanaskan suasana hingga pihak keamanan harus melepas gas air mata.

Peserta demo 2 Desember terlihat masih berjalan menuju Monas dari arah Tanah Abang, Jakarta, Jumat (2/12). Tidak hanya kaum pria, tampak kaum perempuan juga turut dalam aksi doa bersama di Monas. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menyadari risiko-risiko tersebut, ada baiknya mengenal lebih jauh mengenai efek gas air mata yang bisa mengganggu kesehatan para peserta Demo 2 Desember. Lantas, bagaimana gas air mata bekerja?

Seperti dilansir Science.Howstuffworks, Jumat (2/12/2016), gas air mata terdiri dari beberapa jenis, yaitu CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone) dan seprai cabe--yang sering digunakan orang umum untuk mencegah kejahatan.

Untuk membubarkan demonstrasi, biasanya polisi memiliki tabung khusus untuk melepas gas air mata. Masalahnya, karena tabung ini menghasilkan panas--seperti pistol maka orang yang terkena bisa mengalami perih di bagian mata, kulit, luka bakar hingga gangguan pada paru-paru, seperti asma. Bahkan penggunaan krim, tabir surya dan make up akan semakin menyerap gas air mata sehingga akan merusak kulit.

Pada beberapa orang, gas air mata juga membuat batuk, sakit tenggorokan, dan menimbulkan lendir di hidung dan kelopak mata.

Pada beberapa orang, gas air mata juga membuat batuk, sakit tenggorokan, dan menimbulkan lendir di hidung dan kelopak mata. Ada laporan juga, mengalami kehilangan arah, dan pusing setelah terkena gas air mata.

Biasanya, efek ini akan muncul selama sejam, meskipun pada kulit iritasi membutuhkan waktu lama. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana melindungi diri?

Melansir News Safety, masker gas tentu jawabannya. Namun masker ini tidak murah karena terdiri dari filter yang cukup baik untuk melindungi indera penciuman. Tapi masker ini bisa dibeli secara online atau di toko-toko militer.

Meski begitu, perhatikan dengan baik cara memakainya. Karena bagaimanapun, lebih baik menghindari dari gas air mata daripada harus tunduk pada risiko kesehatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini