Sukses

Pria Lebih Berotot Rawan Alami Gangguan Jiwa

Sebuah penelitian mengungkapkan pria yang lebih berotot berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pria begitu ingin memiliki tubuh lebih berotot. Namun, sebuah penelitian mengungkapkan pria yang lebih berotot berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental.

Temuan ini berasal dari analisa 78 penelitian dengan melibatkan 19.500 peserta. Para peneliti di Indiana University Bloomington mengatakan, masalah kesehatan mental sering terjadi pada pria yang memperlihatkan kemandirian, playboy dan lebih berkuasa dari perempuan.

"Secara umum, individu yang ssangat maskulin cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih burukmdan kurang memiliki sifat yang menguntungkan sehingga butuh mencari bantuan psikologis, meskipun hasilnya berbeda tergantung pada tipe maskulin," kata penulis utama studi Dr Y. Joel Wong.

Menurutnya pria maskulin itu playboy, berkuasa dibanding wanita dan bersikap seksis. Sepert dalam laporan Psych Central, Wong mengatakan studi ini juga menunjukkan seksisme tidak hanya muncul dari ketidakadilan sosial.Selain itu, lanjut Wong, beberapa pria maskulin juga menghindari perawatan kesehatan mental. Ini bisa membuat kondisi mereka memburuk. "Mungkin ini adalah refleksi dari kompleksitas dan implikasinya terhadap kesejahteraan." 

"Fokus yang berlebihan pada olahraga bisa berbahaya bagi kesehatan dan interpersonal seseorang, tapi pekerjaan juga merupakan sumber makna bagi banyak individu."Meskipun demikian, pria bisa meraih manfaat dari kemaskulinannya yang berhubungan dengan kesehatan mental positif. Tapi, peneliti masih memeringatkan kemungkinan konsekunsi masalah psikologis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.