Sukses

Memahami Kelangkaan Reaksi Alergi terhadap Pewarna Rambut

Reaksi alergi dari pewarna rambut tidak secepat yang Anda pikirkan, bahkan dari 250 ribu orang hanya ada satu yang mengalami alergi ini.

Liputan6.com, Jakarta Tak seperti alergi kacang-kacangan atau makanan laut, reaksi alergi terhadap pewarna rambut membutuhkan waktu yang lebih lama. Bahkan menurut dermatologis asal New York sekaligus penulis dari buku Skin Rules, Debra Jaliman, MD, jenis alergi yang satu ini masih langka.

Dari 250 ribu orang, hanya ada satu orang yang mengalaminya. Menurut Jaliman, alergi pewarna rambut sering kali terjadi pada individu yang sangat rentan dengan alergi.

Reaksi alergi dari pewarna rambut juga ternyata tidak secepat yang Anda pikirkan. "Untuk sampai mengeluarkan reaksi alergi, tergantung pada kekebalan tubuh seseorang," kata Jaliman.

Alergi pewarna rambut biasanya disebabkan kandungan bahan kimia yang disebut dengan Paraphenylenediamine. "Tidak peduli apa warna cat yang Anda pilih, semua pewarna rambut di salon pasti mengandung zat ini," ujar Jaliman.

Biasanya tanda-tanda dari alergi pewarna rambut ialah timbul kemerahan, bengkak, gatal, atau rasa seperti terbakar di beberapa area seluruh tubuh.

Jaliman menyarankan untuk selalu melakukan tes terlebih dahulu sebelum mewarnai rambut. Pada semua kemasan pewarna rambut terdapat pedoman untuk melakukan tes ini.

"Cukup mengoleskan sedikit saja pewarna rambut pada kulit, lalu tunggu 48 jam untuk melihat apakah ada reaksi alergi," Jaliman mengingatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini