Sukses

5 Penyebab Munculnya Benjolan di Payudara

Benjolan yang muncul pada payudara tidak selalu berkaitan dengan kanker.

Liputan6.com, Jakarta Benjolan yang muncul pada payudara tidak selalu berkaitan dengan kanker. Ada beberapa alasan mengapa payudara Anda bisa timbul benjolan yang terkadang tidak menimbulkan rasa sakit.

Dokter kandungan sekaligus ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center Santa Monica, Sherry Ross mengatakan, kenali jaringan payudara Anda dan bagaimana bentuk yang normal. Ini bisa membantu Anda mengetahui ketika sesuatu yang tidak normal terjadi.

Dan kenali juga kelima penyebab yang paling umum dari munculnya benjolan di payudara wanita, dilansir laman Prevention, Sabtu (26/11/2016).

1. Payudara Anda padat

Payudara terdiri dari kombinasi jaringan lemak dan jaringan ikat. Wanita dengan payudara padat memiliki banyak jaringan ikat dan sedikit jaringan lemak. Menurut University of Rochester Medical Center, dua per tiga dari premenopause dan post-menopause wanita memiliki jaringan payudara yang padat.

Sehingga, sulit untuk membedakan benjolan biasa dan kanker dengan mammogram tradisional. Karenanya, sangat penting untuk mengetahui apakah yang timbul itu benjolan baru atau lama, dan apakah itu berubah.

2. Tumor

Salah satu penyebab benjolan payudara paling umum adalah fibroadenoma atau tumor jinak. Menurut American Cancer Society, fibroadenoma terdiri dari kedua jaringan kelenjar payudara dan ikat yang paling umum ada pada wanita berusia 20-30 tahunan.

Fibroadenoma memiliki ukuran dan jenis yang bervariasi, dan seringkali tumor jinak ini digambarkan sebagai bentuk yang kencang, halus, atau seperti karet dan didefinisikan memiliki bentuk yang seperti marmer. Meski tidak berbahaya, jika tumor jinak ini terus tumbuh besar, ini mungkin bisa mempengaruhi penampilan dan bentuk payudara.

3. Kista

Perubahan dalam jaringan payudara bisa disebabkan oleh fibrosis atau kista yang umumnya memiliki sifat jinak. Fibrosis merupakan nama untuk jaringan fibrosa yang padat, yang sama dengan jaringan ligamen dan jaringan parut.

Area yang terdapat fibrosis mungkin terasa lebih kenyal, kencang atau sulit untuk disentuh. Sementara itu, kista biasanya berbentuk bulat, bisa bergerak-gerak dan benjolan cairan ini biasanya paling umum terjadi pada wanita dengan usia 40 tahun.

Kista ini biasanya akan membesar mendekati siklus haid Anda. Namun, kista di payudara tidak disebabkan oleh haid. Untungnya, kista ini tergolong jinak dan bisa dikurangi dengan membatasi asupan kafein dan nikotin yang biasa menjadi pemicunya pada payudara.

4. Haid

Perubahan hormon saat haid dapat memperburuk dari semua masalah di jaringan payudara. Haid juga dapat menyebabkan payudara Anda membengkak dan sering terasa berbeda. Menurut National Cancer Institute, gumpalan dan benjolan yang terasa selama siklus haid adalah normal. Ini karena adanya cairan berlebih di bagian dada Anda akibat hormon.

5. Gumpalan darah

Meskipun jarang, benjolan di payudara dapat disebabkan oleh pembekuan darah di pembuluh darah tepat di bawah kulit atau tromboflebitis superfisial. Kondisi yang tergolong langka ini dapat mempengaruhi salah satu pembuluh darah di payudara dan ini yang paling sering mempengaruhi benjolan di sisi luar atau bawah puting payudara.

Anda mungkin akan merasakan adanya goresan menonjol yang terkadang sakit saat diraba atau ditekan. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh trauma pada daerah payudara, olahraga yang terlalu kuat atau memakai bra yang terlalu ketat. Kabar baiknya, ini akan menghilang dengan sendirinya.

Mengetahui bentuk payudara Anda bisa sangat membantu ketika ada yang tidak normal pada bagian dada. Pelajari juga cara mengecek kesehatan payudara sendiri dengan rutin memeriksanya setiap bulan setelah haid. Jika ada sesuatu hal yang berubah dan tidak seperti biasanya, kunjungi dokter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.